Sebelum rapat digelar, Harsono mengaku sudah berkonsultasi wakil gubernur dan ketua dewan penasehat, anggota dewan pembina, serta meminta masukan kepada sejumlah pengurus daerah IPHI di Jawa Tengah. Dan hasilnya adalah PW IPHI Jateng diminta agar tetap kondusif, aman, tidak bergejolak.
“Kami telah dipanggil Pak Kiai Ali Mufiz di MAJT dan beliau mengatakan, mosok haji tukaran, kan aneh?. IPHI Jawa Tengah jangan tukaran. Jawa Tengah harus satu, kompak tidak ada dualisme pengurus,” katanya.
Harsono menegaskan, IPHI Jateng tidak ada dualisme kepengurusan, dan PW PD IPHI juga akan tetap menjalankan tugas organisasi sebagaimana mestinya.
“IPHI Provinsi Jateng dipastikan tidak akan ada dualisme pengurus. Harapannya PD IPHI Kota Kabupaten juga tidak ada dualisme pengurus. Dan kami akan terus bekerja dengan moto yaitu Haji Mabrur Sepanjang Hayat. IPHI Jateng juga netral, tidak berpihak salah satu kubu yang ada di pengurus pusat,” tegas Harsono.
KH Ahmad Darodji mengatakan IPHI Jateng tidak perlu terpengaruh dengan adanya dualisme pengurus di pusat. “Banyak hal yang bisa dilakukan IPHI karena organisasi ini anggotanya orang-orang kaya, namun selama ini belum tergarap secara maksimal,” katanya.
Mantan Gubernur Jateng Ali Mufiz dalam arahannya mengatakan, seharusnya IPHI Jateng tidak terpengaruh dengan adanya dualisme pengurus di pusat. IPHI Jateng harus kompak dan bersatu.
“Misal begini, Pak Harsono diundang kegiatan oleh Pak Ismed. Pak Harsono harus mengambil sikap dengan tegas, kalau Jawa Tengah tidak akan memenuhi undangan itu. Jawa Tengah mau berangkat jika yang mengundang dua-duanya, ya Pak Ismed dan Erman Suparno. Kalau ada surat dari IPHI Pusat yang tanda tangan hanya salah satu orang abaikan saja,” katanya sambil tertawa.
Editor : Iman Nurhayanto