SOLO, iNewsJatenginfo.id - Tahlil Akbar dan Solawatan bersama Habib Syech Bin Abdul Qodir Assegaf dan Gus Karim di kompleks Benteng Vastenburg Solo, dihadiri ribuan orang, Jumat (24/6) malam. Kegiatan tersebut merupakan rangkaian Peringatan Bulan Soekarno di Jawa Tengah.
Acara dimulai dengan tahlilan dan doa yang dipimpin oleh KH Abdul Karim atau yang akrab disapa Gus Karim, pengasuh pondok pesantren Al-Qur'aniy Az-Zayadiyy Laweyan Solo. Kemudian disambung dengan solawatan Habib Syech dengan iringan hadrah Ahbabul Musthofa.
Di antara sederat syair salawat, Habib Syech mempersembahkan tembang "Lir Ilir" khusus untuk Gubernur Jateng Ganjar Pranowo. Tembang ciptaan Sunan Kalijaga itu memiliki makna manusia harus bangkit dari keterpurukan.
Dan, seorang pemimpin harus bisa menjalankan rukun Islam sebagaimana digambarkan dalam Cah angon, penekno belimbing kui.
"Ada satu tembang yang disukai Pak Gubernur. Saya ingin mempersembahkan. Beliau sebenarnya mau hadir, tapi waktunya dihitung tidak cukup sampai di sini. Mungkin beliau juga melihat YouTube (acara ini)," ujar Habib Syech.
Dalam acara yang digelar untuk memperingati Haul ke-52 presiden pertama Republik Indonesia, Soekarno, Habib Syech menyampaikan pesan kepada hadirin untuk dapat meneladani dan meneruskan perjuangan Bung Karno.
"Mudah-mudahan kita semua dapat meneruskan perjuangan beliau. Dan kita semua berdoa, insyaallah Indonesia aman, indonesia selamat," kata Habib Syech.
Habib Syech juga mengatakan sudah lama merindukan acara salawatan bersama seperti ini. Sebab sudah lama, ia tidak menggelar Jateng Bersalawat, sebuah acara salawatan yang digelar rutin bersama Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo.
"Malam ini mestinya pak Ganjar datang, tapi karena masih perjalanan dari Jakarta sehingga beliau belum ada di tengah-tengah kita. Sebenarnya kita semua rindu. Mari kita doakan beliau sehat, termasuk para pemimpin kita di sini, ada pak Wali Kota Solo, pak polisi, TNI dan lainnya. Mudah-mudahan apa yang kita lakukan mendapat berkah dan kita semua selamat," ujarnya.
Sementara, Gus Karim menyampaikam dalam tausiyahnya bahwa Soekarno merupakan orang yang paling berjasa atas kemerdekaan Indonesia.
"Beliau ini orang istimewa dibanding diri kita. Karena yang namanya proklamator itu satu, tidak ada dua atau tiga. Beliau yang telah berusaha memerdekakan saya dan Anda semua," ujarnya.
Editor : Iman Nurhayanto