Menurutnya, air bersih yang disalurkan kini tidak hanya untuk kebutuhan mandi dan memasak. Namun bisa langsung dikonsumsi.
Mereka secara rutin memeriksakan air yang dihasilkan ke laboratorium kesehatan daerah (Labkesda) dengan biaya mandiri Rp2 juta.
“Dari pengujian laboratorium, airnya sudah layak dikonsumsi,” katanya.
Untuk kebutuhan internal, pengelola sudah membuat air minum kemasan. Namun air ini tidak dipasarkan ke masyarakat umum, karena harus memenuhi perizinan lainnya.
Bagi masyarakat yang ingin mengambil bisa langsung di sentral pamsimas menggunakan galon dan cukup dengan infak Rp2.000.
Kepala Diskominfo Kulon Progo, Agung Kurniawan mengapresiasi inisiatif masyarakat dalam pemenuhan kebutuhan air bersih secara mandiri.
Pamsimas ini tidak hanya memnuhi kebutuhan air bersih dari masyarakat namun mampu menumbuhkan peluang usaha untuk menggerakkan ekonomi warga.
“Quality control harus terjagam agar produk yang dihasilkan tetap berkualitas,” katanya.
KP-Spams Tirta Wening sudah mendapatkan apresiasi dari pusat. Bahkan banyak daerah belajar pengelolaan Pamsimas dari sisi pengelolaan sampai menjaga kualitas air.
Editor : Iman Nurhayanto