SOLO, iNewsJatenginfo.id - Bank Indonesia (BI) Cabang Solo mendorong kemandirian pondok pesantren (ponpes) melalui pengembangan bisnis pertanian dengan konsep rumah hijau.
Upaya tersebut diharapkan turut menjadi sumber pertumbuhan ekonomi baru Indonesia.
"Untuk di Soloraya green house sudah ada lima, semuanya diawali dengan tanaman melon," kata Kepala BI Cabang Solo Nugroho Joko Prastowo di sela panen perdana melon di Ponpes Takmirul Islam Surakarta, Senin (6/6).
Selain Takmirul Islam, lima ponpes di Soloraya juga sudah melakukan aktivitas pertanian dengan konsep rumah hijau, di antaranya Ponpes Ki Ageng Selo Klaten, dan Ponpes Darul Quran Sragen.
"Kelimanya ini sudah berhasil, harapannya pada masa tanam berikutnya akan lebih bagus. Saat ini melon dulu, belum belajar paprika, cabai, nanti ilmunya beda-beda," katanya.
Ia berharap upaya tersebut dapat meningkatkan kemandirian pesantren serta menjadi sumber pertumbuhan ekonomi baru Indonesia.
"Saat ini (pertumbuhan ekonomi) 5-5,5 persen nanti bisa menggeliat di seluruh Indonesia, bisa naik jadi 6-7 persen, tujuannya itu," katanya.
Wakil Wali Kota Solo Teguh Prakosa mengapresiasi langkah tersebut. Pengembangan potensi ekonomi pondok pesantren bertujuan agar bisa mandiri secara ekonomi.
"Ke depan untuk Solo diharapkan tidak hanya dikembangkan di Takmirul Islam, banyak pondok pesantren yang lahannya masih ada. Kita harus intervensi, kita latih agar mereka mandiri," katanya.
Ia mengatakan peran pemerintah yakni memberikan kemudahan salah satunya dari sisi pemasaran.
"Misalnya nanti kami fasilitasi satu slot di supermarket ya bisa saja. Nitip di sana atas nama pemkot, yang jelas mereka (pondok pesantren) tidak bisa kerja sendiri, harus gotong-royong," katanya.
Editor : Iman Nurhayanto
Artikel Terkait