BANYUMAS, iNewsJatenginfo.id - Ikatan Jurnalis Televisi Indonesia Koordinasi Daerah (IJTI) Korda Banyumas Raya mengnyelenggarakan musyawarah koordinasi daerah (Muskorda), ke 2 di Purwokerto, Sabtu (2/11/2024). Muskorda diikuti sekitar 25 peserta dari wilayah Banjarnegara, Purbalingga, Banyumas, dan Cilacap dan beberapa pengurus pusat dan.
Muskorda dipimpin Korwil Jawa IJTI Pusat Dr Teguh Hadi Prayitno, sepakat memilih Saladin Ayubi sebagai Ketua IJTI Korda Banyumas Raya periode 2024-2028.
Teguh Hadiprayitno mengungkapkan dari hasil musyawarah muncul satu nama yakni Saladin Ayyubi. Sehingga secara aklamasi wartawan televisi nasional tersebut terpilih menjadi ketua IJTI Banyumas Raya periode 2024-2028.
“Kami berharap kawan-kawan IJTI Banyumas Raya akan tinggal landas bukan tinggal di landasan dalam pers jurnalistik khususnya jurnalis televisi. Ketua IJTI mengucapkan selamat telah terpilihnya Saladin secara aklamasi, sehingga kami berharap tidak ada lagi friksi antara kawan-kawan,” kata Teguh.
Saladin Ayubi wartawan TV MNC grup itu mengakui dirinya terpilih sebagai Ketua karena mengakomodir para jurnalis televisi di wilayah eks Karesidenan Banyumas.
"Tadi masuk ke tata cara pemilihan, kita mengakomodir berapa keinginan teman-teman artinya ini bukan keinginan selaku ketua yang terpilih tapi keinginan dari hampir sebagian besar peserta anggota IJTI di Banyumas Raya,"kata Saladin.
Terkait program yang dilakukan sebagai Ketua terpilih, ia menjelaskan, pihaknya akan melakukan kegiatan yang bersifat sosial selain kegiatan literasi jurnalistik.
"Tidak hanya kegiatan yang bersifat jurnalistik saja, karena wartawan menjadi bagian dari masyarakat, selain untuk peningkatan kemampuan diri tapi juga kami akan melakukan kegiatan-kegiatan yang bersifat sosial karena masyarakat itu tidak hanya memerlukan informasi, tetapi juga ingin adanya aksi nyata,"ujarnya.
Khusus intern anggotanya, pihaknya juga akan melakukan edukasi literasi jurnalistik ke sekolah-sekolah dan kampus-kampus bahkan instansi-instansi pemerintah agar paham mengenai informasi yang benar dan bukan hoax ditengah gempuran era keterbukaan informasi.
"Nanti kita ke depan melakukan edukasi literasi jurnalistik kepada instansi instansi termasuk ke sekolah-sekolahan di mana sekarang gempuran-gempuran di era keterbukaan media sosial itu dalam kadang memberikan informasi yang kurang pas," kata Saladin.
Artinya apa Inilah tanggung jawab daripada wartawan ataupun kegiatan yang mereka lakukan itu harus juga memberikan sebuah pemahaman terutama pada pendidikan termasuk di SMA ataupun di institusi apa namanya perguruan tinggi karena mereka setidaknya harus dibekali.
"Bahwa apa yang mereka lakukan dalam kegiatan digitalisasi media sosial itu harus dibekali dengan pengertian kegiatan jurnalistik akhirnya disampaikan kepada masyarakat itu benar dan tidak mengandung berita-berita yang bohong,"imbuhnya.
Editor : Iman Nurhayanto
Artikel Terkait