SEMARANG, iNewsJatenginfo.id - Pilkada menjadi momentum penting dan meniadi magnet publik. Output Pilkada menjadi instrumen strategis kehidupan berbangsa dan bernegara. Dalam konteks lokal sekalipun persoalan Pilkada memberi Kontribusi yang sangat sentral.
Memijakkan pada aspek di atas Dewan Pers mengambil prakarsa untuk menggelar Workshop Peliputan Pemilu/Pilkada 2024.
Kegiatan yang digelar di Hotel Shantika Semarang pagi hingga siang (Jum'at, 19/7) ini, melibatkan praktisi media baik lokal maupun nasional dan stakehokder terkait dengan hajad demokrasi, seperti Bawaslu, KPID, KPU dan dari Dewan Pers sendiri serta Hendri Satrio dari Kedai Kopi Survei sebagai narsum.
Totok Saryanto Komisioner Dewan Pers yang menjadi penanggung jawab kegiatan mengatakan, Workshop memiliki arti penting, yakni turut mengawal kualitas demokrasi. "Pers yang sehat dan berkontribusi aktif akan melahirkan outpuy demokrasi yang berkualitas," ujarnya.
Senada, Dr Agung Darmajaya, Wakil Ketua Dewan Pers dalam sambutannya juga menegaskan pentingnya workshop ini.
"Pers perlu hadir dan memberi ruang untuk terciptanya dialog yang sehat di masyarakat. Narasi tentang kandidat kandidat perlu disampaikan secara utuh agar publik dapat edukasi yang sehat. Itu tugas Pers,"urai tokoh yang hadir mewakili Ketua Dewan Pers.
Jawa Tengah Penting
Komisioner lain, Yadi Hendrayana memaparkan hajad ini dapat diimplementasikan dengan sungguh sungguh. "Kontribusi pers sangat penting dalam mewujudkan partisipasi masyakat. Karenanya kegiatan ini tidak cukup hanya berhenti di sini, tapi perlu terus dimaksimalkan,"tegasnya.
Sinergi lain ke depan, ujar Yadi, perlu dikembangkan dengan stakeholder yang yang ada, seperti KPU, Bawalu, dan juga KPID Jawa Tengah.
Kegiatan yang dimoderatori Teguh Hadi Prayitno yang juga Ketua IJTI Jateng ini, diharapkan dapat memberi rekomendasi penting terkait peliputan Pilkada.
Wartawan perlu mendapatkan akses dan jaminan keamanan dalam melaksakan liputan di lapangan. Harus diakui kontestasi dalam Pilkada seringkali melahirkan dinamika dan turbulensi yang perlu diantisipasi oleh wartawan.
Editor : Iman Nurhayanto
Artikel Terkait