“Saya dapat laporan jika hotel di Kota Semarang sudah full booking semua. Dan pastinya ada pajak hotelnya, restorannya. Jadi selain itu juga kuliner dan pasti setiap peserta membawa keluarganya sehingga banyak yang datang ke Kota Semarang,” tuturnya.
Sementara itu, Wakil Pemimpin Umum Harian Kompas, Budiman Tanuredjo mengucapkan terima kasih dan apresiasi kepada Pemkot Semarang atas support yang telah diberikan.
“Kita berterima kasih kepada Mbak Ita karena mengopeni betul untuk menggambarkan lari di Kota Semarang yang nyaman dan damai. Jadi saya terima kasih sekali kepada Wali Kota dan pihak yang terkait karena kerja kolaborasi teman-teman dan warga Kota Semarang kami mohon maaf karena ada penutupan jalan. Tetapi hal ini untuk mengharumkan nama Kota Semarang,” imbuhnya.
Dirinya berharap kegiatan ini turut berkontribusi melahirkan pelari-pelari baru. “Keinginan kita bukan sekedar membuat race, sehingga tadi ada anak SMA yang ikut berlari. Karena keinginan kita, kita ingin berkontribusi melahirkan pelari-pelari untuk menggantikan para pelari-pelari senior,” pungkasnya.
Pada tahun ini, lomba lari Semarang 10k mengambil tema “Step Up Your Limit”. Melalui tema ini, para pelari diajak berkompetisi dan unjuk kemampuan terbaik mereka. Tema tersebut disambut serius oleh Rikki Marthin Luther Simbolon yang berhasil menjadi peserta tercepat dan pemecah rekor lomba lari Semarang 10 K yang selama ini sudah digelar dengan catatan waktu 00:30:36 menempuh jarak 10 kilometer.
Dirinya mengaku terpukau dengan jalur yang menjadi rute event Semarang 10K 2023. Selain jalannya yang mulus, dirinya juga senang dengan infrastruktur yang dibangun di Kota Semarang.
“Lapangan rute ini menurut saya sangat bagus sekali. Sangat steril dan kemungkinan untuk tahun berikutnya kalau bisa untuk belokan di kurangi sedikit karena berpengaruh dalam capaian waktu,” imbuhnya.
Editor : Iman Nurhayanto
Artikel Terkait