“Kita membuat program inovasi moderasi, tujuannya agar praktik baik dari masyarakat dan lembaga pendidikan bisa menjadi role model. Bahwa apa yang dilakukan sebagai contoh yang bisa dikembangkan dan didesiminasikan di tempat lain,” ungkap Guru Besar UIN Raden Fatah Palembang ini.
Ia juga menginginkan adanya upaya menggali konsep dan informasi dari berbagai komponen masyarakat, dan Kementerian, serta Lembaga dalam proses menuju road show Konferensi Moderasi Beragama Asia Afrika (KMBAA), yang mana tujuannya untuk mengimpor dan mengekspor praktek-praktek baik moderasi beragama di benua Asia Afrika.
“Saya berharap, KMBAA ini bisa berkontribusi kepada masyarakat Asia Afrika. Konsep moderasi beragama bisa menjadi salah satu solusi, memberikan pandangan kepada kita semua agar terus memastikan hidup yang damai, meskipun kita semua berbeda latar belakang, suku bangsa, agama dan heterogenitas lainnya,” pungkasnya.
Sementara itu, Sekretaris Jenderal Kementerian Agama RI, Prof .Dr. Nizar M.Ag mengatakan, bahwa Penguatan Moderasi Beragama, tahun ini merupakan puncak capaian target pengimplementasian di seluruh lini Kementerian Agama.
“Untuk itulah Moderasi Beragama perlu diperkenalkan kepada seluruh lini masyarakat melalui unit-unit terkecil yang ada di sekitar masyarakat, seperti unit kampung dan rumah ibadah,” ujarnya.
Editor : Iman Nurhayanto
Artikel Terkait