Smart Water Cities Project diselenggarakan atas kolaborasi dari International Water Resources Association (IWRA), Korea Water Resources Corporation (K-water), dan Asia Water Council (AWC). Proyek ini bertujuan untuk membangun kerja sama antara pihak (Pemerintah, Korea Water, AWC, IWRA), melaksanakan evaluasi percontohan terhadap sistem pengelolaan sumber daya air perkotaan di Kota Semarang. Tak hanya itu, setiap tahunnya dilakukan pula pembangunan melalui program PAMSIMAS, SPAM BM, KOTAKU yang menggunakan dana APBN, APBD Provinsi dan APBD kota.
Komitmen Perumda Air Minum Tirta Moedal dalam penanganan dampak El Nino juga dilakukan dengan pelayanan mobil tangki untuk wilayah kekeringan, call centre pengaduan termasuk kekeringan dan optimalisasi instalasi produksi. Pemerintah Kota Semarang juga mendorong strategi penanganan kedaruratan oleh masyarakat dengan pemanenan air hujan (Rain Water Harvesting) serta pembuatan biopori serta sumur resapan.
Upaya pemanenan atau penampungan air hujan untuk pemanfaatan aktivitas manusia merupakan upaya konservasi air sehingga mengurangi pemakaian air bersih. Pemanenan air hujan secara berkesinambungan juga dipercaya dapat membantu memelihara keberlanjutan air dan keberlanjutan lingkungan. Tercatat hingga saat ini 76 lokasi sumur resapan dan 7.760 titik biopori tersebar di berbagai wilayah se-Kota Semarang.
Editor : Iman Nurhayanto
Artikel Terkait