Mengubah Paradigma Pengabdian dan Memperjuangkan Hak dan Kualitas Pendidikan yang Lebih Baik

*Oleh Dimas Ghulam Istiqlal
Dimas Ghulam Istiqlal, Socio-Education Enthusiast. Foto: Ist

Profesi guru memiliki peran yang sangat penting dalam pembentukan generasi masa depan. Namun, seringkali guru dihadapkan pada tantangan ekonomi yang menghambat kemampuan mereka untuk memberikan pendidikan berkualitas. Paradigma pengabdian yang salah dan pemberian imbalan yang tidak setimpal menjadi hambatan dalam mencapai tujuan tersebut.

Paradigma Pengabdian yang Diperlukan

Salah satu masalah yang dihadapi guru adalah paradigma pengabdian yang salah. Banyak orang menganggap bahwa pengabdian guru haruslah tidak memperoleh imbalan yang setimpal. Pandangan ini merugikan dan merendahkan nilai profesi guru. Guru adalah agen perubahan sosial yang memberikan pendidikan kepada generasi muda. Paradigma pengabdian yang benar seharusnya diimbangi dengan standar imbalan yang memadai.

Akibat dari paradigma pengabdian yang salah adalah rendahnya persepsi masyarakat terhadap profesi guru. Masyarakat seringkali tidak menghargai guru sebagaimana mestinya karena menganggap bahwa pengabdian mereka sudah terbayar dengan penghargaan dan pengakuan dari pihak lain atau lebih dalam mereka dihibur dengan kata ikhlas, pahala, ganjaran, dan akhirat. Hal ini mengabaikan fakta bahwa guru juga memiliki kebutuhan hidup dan hak-hak yang harus dihormati.

Editor : Iman Nurhayanto

Halaman Selanjutnya
Halaman : 1 2 3 4

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network