Dukun Pengganda Uang di Banjarnegara Habisi Korbannya dengan Cara Sadis

Syarif TM
Kapolres Banjarnegara AKBP Hendri Yulianto saat melakukan konferensi pers terkait korban dukun pengganda uang di Banjarnegara, Selasa (4/4/2023). Foto: Ist

BANJARNEGARA, iNewsJatenginfo.id - Aksi biadab dan keji dilakukan oleh Tohari alias Slamet sang dukung pengganda uang di Banjarnegara dalam menghabisi korbannya. Tak cukup hanya diracun, korban juga dikubur dengan tidak wajar.

Dalam pengakuannya, Slamet melakukan aksi kejinya sendirian, namun untuk menjerat calon korbannya, Slamet dibantu oleh BS yang juga ikut diamankan, bertugas sebagai marketing dengan mengunggah di sebuah media sosial terkait kesaktian Slamet yang bisa menggandakan uang.

Rekan tersangka ini mengunggah pada media sosial bahwa Slamet merupakan dukun ampuh yang bisa menggandakan uang, BS juga berperan untuk mempertemukan para korban yang sudah tertarik dengan penggandaan uang. 

Setelah terjadi kesepakata untuk melakukan penggandaan uang, tersangka kemudian membuat janji dengan korban untuk melakukan ritual. Sebelum ritual, korban diminta untuk datang kembali dengan menggunakan kendaraan umum.

"Setelah sampai rumah, sekitar pukul 16.00 WIB, saya mengajak korban ke lokasi ini untuk melakukan ritual," katanya.

Sembari menunggu gelap, tersangka mengajak korbannya berbincang hingga satu jam. Pada saat itu, sebelum ritual korban diminta meminum minuman yang sudah dicampuri obat bius dan apotas. Setelah diminum, hanya sekitar 5 menit, korban langsung muntah dan tak berdaya.

"Setelah nadinya tidak berdetak dan benar-benar sudah meninggal, saya baru menggali lubang dan menguburnya dan saya mengambil uangnya," katanya.

Dikatakannya, aksi kejinya ini dilakukan sejak tahun 2020, bahkan dirinya sudah tidak ingat nama-nama korban yang sudah dibunuhnya hingga terakhir melakukan pembunuhan itu pada 24 Maret 2023.

"Saat kami datang belum ada lubang, dan saya melakukan aksi ini sendiri dengan cara mengajak korban ke tempat ritual agar dia mau ke lokasi yang dimaksud. Setelah pukul 19.30 WIB dan korban sudah meninggal, sata langsung menggali lubang," ujarnya.

Menurutnya, peran rekannya BS dalam menjerat calon korban hanya sebatas memasang iklan dan mengenalkan, sebab dirinya tidak bisa bermain media sosial, dan dari setiap aksinya BS mendapatkan bagian Rp 5 hingga Rp 10 juta.

Tak hanya itu, dari hasil kejahatannya, dia mengaku sudah mendapatkan uang hingga ratusan juta rupiah dari para korban, mulai dari mahar, hingga uang yang akan digandakan. Sementara untuk orang yang datang dan meminta digandakan uangnya berasal dari beberapa daerah, mulai jawa barat, jawa tengah, DIY, hingga luar jawa.

"Totalnya nggak tahu karena dipakai untuk membayar hutang dan kebutuhan hidup, tetapi ada yang Rp 50 juta, Rp 70 juta, dan ada juga yang Rp 40 juta, untuk totalnya ngga hapal," ujarnya.

Kapolres Banjarnegara AKBP Hendri Yulianto mengatakan, hingga saat ini sudah 12 korban pembunuhan yang dilakukan oleh Slamet dukun pengganda uang warga Desa Balun, Kecamatan Wanayasa Banjarnegara.

Meski begitu, polisi masih terus melakukan pendalaman terkait kasus pembunuhan yang dilakukan oleh tersangka, sebab tidak menutup kemungkinan akan ada korban lagi. Hal ini disinyalir karena tersangka masih sering memberikan informasi yang berubah-ubah.

"Dari pengakuan tersangka, aksi ini dilakukan dengan memberikan racun apotas pada minuman korban saat melakukan ritual, setelah korban meninggal, tersangka menggali lubang dan menguburnya," katanya.

Editor : Iman Nurhayanto

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network