TEMANGGUNG, iNewsJatenginfo.id - Rektor Institut Islam Nahdlatul Ulama (INISNU) Temanggung Dr. H. Muh. Baehaqi resmi launching Dies Natalis INISNU ke-53 pada Senin pagi (6/3/2023). Kegiatan launching tersebut dirangkai dalam upacara pembukaan yang diikuti ratusan peserta dari mahasiswa, dosen, tenaga kependidikan, dan tamu undangan di halaman rektorat.
Kegiatan diawali dengan pembukaan, pembacaan Visi dan Misi INISNU oleh Wakil Rektor I Hamidulloh Ibda, Visi dan Misi Fakultas Syariah, Hukum, dan Ekonomi Islam oleh Dekan Sumarjoko, Visi dan Misi Fakultas Tarbiyah dan Keguruan oleh Dekan Andrian Gandi Wijanarko.
Dalam sambutannya, Wakil Ketua Dewan Pengurus BPP INISNU H. Miftakhul Hadi menyampaikan bahwa usia INISNU tidak terlalu muda dan tidak terlalu tua. Pihaknya menyebut masih banyak perguruan tinggi negeri maupun swasta di Indonesia yang usianya sangat tua seperti Universitas Indonesia, Universitas Gajah Mada, Insitut Teknologi Bandung dan lainnya.
"Kalau di dunia ada yang lebih tua lagi, yaitu Universitas Al-Azhar Kairo yang sudah berusia 1.053 tahun, dan Universitas Oxford di Inggris yang didirikan tahun 1096 masehi. Tentu kita masih muda, tapi usia 53 kalau umur manusia ya tidak muda tidak tua," katanya.
Pihaknya menyinggung tema Dies Natalis atau Harlah INISNU yang ke 53 yaitu "Mulat Sarira Hangrasa Wani, Rumangsa Melu Handarbeni, Wajib Melu Hangrungkebi". Semboyan itu kata Miftah, telah digelorakan Pangeran Sambernyawa atau Pangeran Mangkunagara I sejak dulu yang pastinya masih relevan hingga kini.
"Intinya semua sivitas akademika harus berani mawas diri, turut bekerja, berjuang, merasa ikut memiliki, dan wajib ikut menjaga dari rongrongan dari luar dan dari dalam," tegas dia.
Pihaknya berharap, usia yang tidak terlalu muda dan tidak terlalu tua tersebut menjadi bahan refleksi bagi semua sivitas akademika untuk terus menerus berbenah dan memperbaiki semua bidang yang belum maksimal.
Sementara itu, Rektor INISNU Dr. H. Muh. Baehaqi sebelum melaunching, mengatakan bahwa sejarah INISNU cukup panjang.
"Dulu namanya FHI UNNU cabang dari Surakarta, kemudian menjadi STISNU, lalu STAINU, dan sekarang sudah menjadi INISNU. Insyaallah tak lama lagi, BPP INISNU sudah menyiapkan tulisan U besar untuk menjadi Universitas yaitu UNISNU. Semoga saya masih bisa menyaksikan perubahan INISNU menjadi UNISNU," harap dia.
Editor : Iman Nurhayanto
Artikel Terkait