BOYOLALI, iNewsJatenginfo.id - Terjadi erupsi Gunung Merapi yang terletak di perbatasan Provinsi Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Rabu (8/2/2023). Akibat aktivitas Gunung Merapi tersebut, tiga desa di dua wilayah kecamatan Kabupaten Boyolali terdampak hujan abu ringan hingga sedang.
Kepala pelaksana Badan penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Boyolali Widodo Munir menerangkan bahwa tiga desa di Boyolali yang terkena dampak hujan abu yakni di Desa Sruni Kecamatan Musuk, Sangup dan Mriyan di Kecamatan Tamansari dengan kategori sedang dan ringan.
Menurutnya, masyarakat tetap aman beraktivitas seperti biasa karena erupsi hanya sekali tidak berulang-ulang. Kondisi sekarang sudah aman terkendali. Status Gunung Merapi hingga saat ini, tetap siaga sesuai dengan informasi yang disampaikan oleh Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) DIY.
BPBD Boyolali kini sedang mengirim ribuan masker ke tiga desa terdampak hujan abu itu, untuk mengantisipasi jika terjadi hujan abu susulan yang kemungkinan mengarah ke Musuk dan Tamansari di Boyolali.
Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa erupsi Gunung Merapi terjadi sekitar pukul 07.10 WIB, yang arah awan panasnya ke Sungai Boyong Magelang dan dampaknya di Boyolali terjadi hujan abu di tiga desa. Widodo Munir menyampaikan, erupsi Merapi berupa semburan abu ke atas yang kemudian dibawa angin ke arah timur, meski laharnya mengarah ke Kali Boyong Magelang.
"Kami mengimbau masyarakat tetap tenang, tidak panik tetapi waspada. Karena, wilayah Boyolali khususnya erupsi diperkirakan mengarah ke barat daya terutama di Sungai Boyong Magelang," sambungnya.
Salah seorang warga Desa Sangup, Rukimin (50) mengatakan hujan abu terjadi di Desa Sangup dari Gunung Merapi, sekitar pukul 07.30 WIB. Hujan Abu melanda di lahan pertanian sayuran, jalan, dan rumah milik warga.
Ada dua desa yang terdampak hujan abu di Kecamatan Tamansari yakni Sangup dan Mriyan. Namun, warga tetap beraktivitas seperti biasa, mereka tetap pergi ke ladang dan anak-anak tetap masuk sekolah.
Warga lainnya, Ngatiyem (45), mengatakan hujan abu datang secara tiba-tiba mengguyur di wilayah Desa Sangup, sekitar pukul 07.30 WIB. Abu mengguyur lahan pertanian yang sebagian besar ditanami jenis sayuran.
"Warga kemudian banyak yang membersihkan tanaman sayuran seperti cabai, kembang kol dan lainnya. Namun, warga tetap beraktivitas seperti biasa ke ladang untuk membersihkan tanaman sayuran agar kualitasnya tidak menurun akibat dampak hujan abu," tukasnya.
Editor : Iman Nurhayanto
Artikel Terkait