Pemilihan Pimpinan Yang Menggembirakan

*Oleh Khafid Sirotudin
Panlih Musypimwil PWM Jateng. Foto: Ist

Keempat, Peserta adalah Pemilih yang Berdaulat sebagai pengemban amanat umat/warga persyarikatan.

Para peserta Muswil/Musda berangkat secara berdikari : tiket, moda transportasi, BBM, e-toll, uang saku, sarapan dan uang jajan, pulsa/paket data. Dikeluarkan dengan penuh perhitungan dari saku pribadi sebagai sedekah jariyah. Kalau ada yang dibiayai organisasi  hanyalah uang jasa sopir dan pinjaman mobil inventaris milik persyarikatan.

Semangat berbagi, memberi dan sedekah di kalangan Muhammadiyah sudah menjadi watak/karakter akhlakul karimah, pengejawantahan ruhul Islam, ruhul jihad dan ruhul ikhlas. Segala yang dimandatkan kepada peserta Muspimwil/Muswil pasti sudah melalui musyawarah berjenjang hasil "saring dan sharing" pimpinan di setiap tingkatan.

Indikator pemilih yang mandiri setidaknya tercermin pada 39 nama calon pimpinan terpilih hasil Musypimwil kemarin. Dimana terdapat beberapa nama calon terpilih yang tidak memiliki hak pilih sebagai utusan/peserta (peninjau/penggembira) bahkan ada yang tidak hadir secara nyata, yakni Prof. Dr. H. Zakiyudin Baedhowi yang menempati urutan ke 14.

Kelima, Elegan dan Berkeadaban.

Belum pernah saya menjumpai forum permusyawaratan Muhammadiyah di semua jenjang ada kejadian saling melempar kursi diantara peserta, money politic atau black campaign sesama calon. Meski semua peserta musyawarah berisi manusia yang kadangkala lupa dan khilaf (bukan malaikat) tetapi budaya Islami nan berkeadaban telah menjadi peradaban unggul dalam proses memilih pimpinan melintasi zaman.

Kami yakin sebelum memilih 39 atau 13 nama, setiap peserta minimal membaca ta'awudz dan basmalah. Sebagian peserta lainnya kami yakini memanjatkan doa dan munajat khusus dalam sholat sunah sebelum berangkat musyawarah.

Di setiap perhelatan Muswil/Muspimwil kita menyaksikan peserta dan kandidat yang ajar-ajur-ajer. Tanpa ragu seorang Profesor Doktor bersepatu bisa "guyon maton" dengan peserta lulusan SMA yang bersandal. Tanpa "sungkan" (berjarak sosial) peserta yang seorang pejabat bercengkrama dengan peserta seorang pedagang pasar rakyat. Sesama calon kandidat pimpinan bisa saling guyon, humor dan "gasak-gasakan mesra" sambil tertawa tanpa curiga.

Keenam, Pemilihan Menggunakan E-vote yang Efisien.

Peserta bisa beradaptasi menggunakan teknologi dan teknik pemilihan secara cepat, tepat dan merdeka saat memilih 39 nama dari 58 nama bakal calon yang tersajikan secara virtual di bilik suara. Setiap calon ditampilkan foto, nomor dan nama lengkap sesuai urutan abjad. Bagi yang namanya berawalan huruf A tampil di nomor urut awal dan seterusnya sampai Z pada nomor urutan akhir.

Editor : Iman Nurhayanto

Halaman Selanjutnya
Halaman : 1 2 3

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network