Dikatakannya, pembelajaran kurikulum merdeka yang didalamnya terdapat projek P5 harus berbasis masalah yang ada di sekolah maupun masyarakat, sehingga pemecahan yang terdaji benar-benar menjadi solusi dan dijiwai oleh para siswa.
"Ketika proyek P5 menghasilkan produk yang dibutuhkan banyak orang, maka bisa jadi bahan jualan yang bisa menguntungkan sekolah," katanya.
Sementara itu, Ketua MKKS SMA Kabupaten Banjarnegara Junaidi mengatakan jika kegiatan dan koordinasi para kepala sekolah ini sangat penting, sebab banyak sharing dan berbagi pengalaman dalam mengembangkan dan memajukan sekolah masing-masing.
"Materi yang disampaikan ini sangat inspiratif dan juga apa yang disampaikan berbasis pengalaman terbaik yang sudah dilakukan. Harapannya lebih mudah diadopsi oleh sekolah-sekolah di Banjarnegara," katanya.
Editor : Iman Nurhayanto
Artikel Terkait