SEMARANG, iNewsJatenginfo.id - Tingginya kasus penyakit Tuberkulosis (TBC) di dunia, termasuk di Indonesia terkhusus di Kota Semarang jumlahnya mencapai empat ribu kasus pada tahun 2022.
Hal itu membuat Yayasan Sub Sub-Recipient (SSR) Mentari Sehat Indonesia (MSI) Kota Semarang melakukan koordinasi dan kolaborasi bersama Fasyankes TBC-HIV di Kota Semarang guna mengeliminasi penyakit tersebut.
Hotel Grasia Semarang menjadi tempat pertemuan SSR MSI bersama Fasyankes TBC-HIV pada Selasa, (20/12/2022) untuk menganalisa situasi TBC saat ini dan masa yang akan datang.
Sebelumnya telah dilakukan analisa terkait perkembangan District Private Public Mix (DPPM), dan kaitannya dengan penemuan Standar Pelayanan Minimal (SPM) kesehatan terkait indikator TBC.
Sejauh ini MSI melalui Staff Program SSR Kota Semarang yakni Solehati menyampaikan sudah melakukan pendampingan, edukasi, pembentukan organisasi MSI di 16 kecamatan Kota Semarang, serta membentuk dan mendorong kader MSI untuk terus melakukan pengawalan dalam upaya mewujudkan 2028 Semarang bebas dari TBC.
"Harapannya kehadiran MSI Kota Semarang dapat membantu Dinas Kesehatan dan RS di Semarang untuk menuntaskan dan mengeliminasi sepenuhnya kasus TBC pada tahun 2028," ucap Solehati.
Dihadiri oleh Ketua Yayasan SSR MSI Supriyanto, DPRD Kota Semarang Kadar Lusman, Dinas Kesehatan Kota Semarang Nurdian Rahmawati, Perwakilan RS Tlogorejo, RS Roemani, RS Wongso Negoro, Bappeda Kota Semarang, dan awak media.
Kegiatan ini memiliki dua tujuan utama, diantaranya sebagai berikut:
1. Mendorong layanan pemerintah dan swasta untuk dapat memenuhi SPM melalui
pertemuan dengan pihak legislatif dan eksekutif.
2. Melakukan kolaborasi antara pihak untuk membuat rilis media dan menyampaikannya
kepada media.
Editor : Iman Nurhayanto
Artikel Terkait