Namun begitu, Toha juga menyadari, bahwa untuk membuat sebuah karya musik yang baik, apapun genrenya, dibutuhkan sinergi dengan semua pihak.
Hal itu dikemukakannya setelah mendapat pengalaman baru saat berproses membuat rekaman lagu bersama Yan Velila, yang merupakan mantan suami almarhum Didi Kempot, sang maestro campursari.
"Terus terang saja, saya ini kan bukan penyanyi, jadi waktu take vokal itu harus dilakukan per bait, sebab kalau langsung semuanya, suara saya banyak falsnya," ujar Toha.
Menyinggung soal judul lagu 'Ijo Ora Malih' dikaitkan dengan identitas partai politik (parpol) PKB, Toha yang merupakan anggota DPR RI dari fraksi PKB itu menyerahkan sepenuhnya kepada masyarakat dalam memberi penilaian.
"Kalau soal judul lagu dikaitkan dengan parpol, itu terserah interpretasi masyarakat saja. Yang jelas dalam seni itu tidak ada batasan dalam menilainya, masing-masing tentu punya pendapat sendiri," imbuhnya.
Sementara, Yan Vellia, selain bernyanyi duet, ia juga yang menciptakan syairnya. Inspirasinya ia dapat dari perjalanan hidup Mohammad Toha sendiri.
"Saya melihat, beliau ( Mohammad Toha-Red) ini setia dengan pilihannya dalam berkarir dan konsisten. Makanya, saya kolaborasikan dengan syair cinta dan kesetiaan. Kesetian itu bisa antara keluarga, konstituennya dan rakyat," pungkasnya.
Editor : Iman Nurhayanto