Muktamar yang Menggembirakan

*Oleh Khafid Sirotudin
Khafid Sirotuddin. Foto: Ist

4Formatur 13 orang hasil muktamar ke 48 hanya butuh waktu 10 menit dalam menentukan Ketua Umum. Sidang Pleno mengumumkan hasil Sidang Formatur berupa nama Ketua Umum dan Sekretaris Umum PP Muhammadiyah periode 2022-2027 yang telah disepakati berdasarkan musyawarah mufakat.

4. Membahagiakan peserta, panitia dan penggembira muktamar.

Saya bertemu puluhan kandidat calon Pimpinan Pusat yang lolos administrasi Panlih (92 orang), 39 nama hasil Tanwir maupun 13 hasil Muktamar. Tidak terlihat sama sekali "aura kekecewaan" diantara mereka yang gagal masuk 39 nama atau tidak masuk 13 besar sebagai Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Justru rasa syukur dan bahagia terpancar dari wajahnya. Sangat berbeda dengan pemandangan "muka muram" hasil Pemilu, Pilkada dan Pilkades.

Saya sempat bertemu dengan seorang "timses" kandidat 39 yang gagal masuk 13 besar. Ada sedikit kalimat kekecewaan yang sempat terucap darinya. Tetapi saya tertawa saja ketika ngopi bersama mereka. Karena sesungguhnya dia hanya takut kehilangan muka dan pekerjaan dari sang kandidat. Padahal saya kenal dekat dengan sang kandidat yang tidak membuat timses. Saya maklumi sikap mereka sebagai "ujug-ujug muhammadiyah" (muhammadiyah instan) dan "muhammadiyah ujug-ujug"(warga baru muhammadiyah).

5. Peserta, panitia dan penggembira muktamar memperlihatkan "demo-aksi" yang berkeadaban dan berkemajuan.

Jika kehadiran sejuta lebih massa di Solo ingin sekedar membuat onar atau gerakan politik, sudah lebih dari cukup. Sebab jalanan yang macet dan kerawanan sosial politik akibat massa yang berkumpul dalam jumlah besar, sangat mudah untuk dipantik dan dibelokkan oleh mereka yang berfaham "kamipolitiken" (politic-holic/segala sesuatu ditakar dengan tujuan politik praktis).

Membuat keributan dan kerawanan sosial-politik bukan karakter Muhammadiyah. Warga persyarikatan lebih suka melakukan "demo-aksi" ketimbang "demonstrasi" yang reaktif, antraktif dan nir adab --misal sengaja membuat kemacetan dengan cara membakar ban di tengah jalan-- atau menakut-nakuti sebagian masyarakat.

Kehadiran jutaan warga Muhammadiyah di lokasi muktamar, bermaksud untuk  menggembirakan,  menyenangkan dan membahagiakan umat dan masyarakat. Prinsip "action talk louder than words" (tindakan nyata bersuara lebih keras daripada kata-kata) terpatri di setiap pikiran dan hati warga persyarikatan.

Semoga ke depan Muhammadiyah mampu memajukan Indonesia dan mencerahkan semesta. Amin.
Wallahua'lam

Solo, 20 November 2022

Editor : Iman Nurhayanto

Sebelumnya

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network