Ditambahkan Siswanto, kegiatan Bimtek itu sudah rutin digelar setiap tahun dan menjadi program untuk penguatan kapasitas dan SDM desa.
"Selama dua hari, teman-teman belajar soal pengelolaan Bumdes dan potensi desa di Sukasada dan Panji di Buleleng. Di situ semua potensi desa bisa dikembangkan menghasilkanpendapatan.
Karena memang sudah punya modal alam yang bisa dijual untuk mendukung wisata. Bumdes-nya setiap tahun bisa menghasilkan pendapatan Rp 4 miliar.
Kemudian di Desa Adat terbersih di dunia di Panglipuran, belajar bagaimana memberdayakan masyarakat dan Pokdarwis untuk menunjang wisata,"ujarnya Minggu (13/11/2022).
Lanjut Siswanto, Bimtek tersebut digelar dengan beberapa tujuan.
Di antaranya sebagai evaluasi penggunaan dana di desa tahun 2022. Kemudian sarana evaluasi penggunaan dana 8 % untuk penanganan covid-19 di tahun yang sama.
Lantas terkait persiapan prioritas penggunaan dana desa di tahun 2023 sesuai Permendes No 8/2022.
"Termasuk membuka wawasan desa bagaimana menggali dan memaksimalkan potensi desa agar bisa menjadi sumber pendapatan desa. Tentunya yang sesuai dengan potensi di masing-masing desa di Sragen," katanya.
Siswanto berharap, melalui Bintek yang juga diikuti oleh perwakilan dari Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (PMD) itu, diharapkan makin meningkatkan kemampuan dalam menyusun APBDesa 2023 sesuai regulasi yang ada.
"Yang utama tentu dapat mengelola BUMDesa dengan baik sebagai salah satu sumber PAD desa," pungkasnya.
Editor : Iman Nurhayanto
Artikel Terkait