Dr. Ika menyampaikan sedasi dibedakan atas kedalamannya. Besarnya kehilangan kesadaran itu sendiri ada parameternya. Yang paling ringan hanya untuk menghilangkan rasa cemas, rasa nyeri sedikit.
Sedasi moderat pasien masih bisa menjalankan nafasnya sendiri, sedangkan sedasi dalam pasien perlu bantu pernafasannya.
“Resikonya besar ya dok,” ujar Dr. Noegroho.
“Semua tindakan anastesi dan sedasi merupakan tindakan dengan resiko tinggi. Hanya saja dengan kecanggihan saat ini resiko bisa kita minimalisir,” ujar Dr. Ika.
Pada umumnya, Anastesi dan Sedasi memiliki resiko yang sama. Menimbulkan rasa mual, rasa pusing, sesak nafas, kesemutan dan sebagainya.
Angka kejadian terhentinya jantung selama anastesi secara global 6 dari 1 juta pembiusan. Sebetulnya 4 dari 6 tersebut berhasil dipulihkan kembali. Sisanya tidak dapat dipulihkan kembali terkait dengan penyakit penyerta, alergi, dan sebagainya.
Editor : Iman Nurhayanto
Artikel Terkait