SEMARANG, iNewsJatenginfo.id - Pimpinan Cabang (PC) Perhimpunan Dokter Ahli Hukum Kedokteran dan Kesehatan Indonesia (PERDAHUKKI) Jawa Tengah menggelar rapat Tim AD HOC di Hotel Ciputra Semarang, (8-9/2022).
Dalam Rapat Tim Adhoc tersebut berfokus pada perencanaan strategis yang diwujudkan dalam program kerja dan percepatan kegiatan yang direkomendasikan dalam waktu dekat.
Rencana strategis harus mencerminkan karakter yang khas dalam bidang hukum kedokteran dan kesehatan secara faktual. Di dalamnya melekat bagaimana menatalaksana permasalahan aktual bidang hukum kedokteran dan kesehatan.
Cegah, Antisipasi, dan Solusi (CAS) merupakan muatan yang melekat dalam setiap pelayanan profesional dokter dan tenaga kesehatan.
Melalui CAS, maka pelayanan kesehatan dapat fokus pada upaya memperhatikan keselamatan pasien dan perlindungan hukum bagi dokter dalam menjalankan profesinya.
Selain itu, dihasilkan pula berbagai rekomendasi untuk lima bidang yang ada dalam kepengurusan PERDAHUKKI Cabang Jawa Tengah, yakni bidang organisasi; bidang ilmiah dan pendidikan/penelitian (pengembangan SDM); bidang pengabdian masyarakat; bidang advokasi dan legislasi; dan bidang hubungan antar lembaga.
Selain menghasilkan rekomendasi untuk lima bidang tersebut, rapat juga membahas empat agenda terdekat yaitu:
Pertama, mengenai Pemahaman tentang Somasi dalam Simposium HUT IDI Sragen.
Kedua, Pelatihan dan Tindaklanjut dengan RSUD dr. Moewardi Surakarta pada bulan November 2022.
Ketiga, Sosialisasi PERDAHUKKI (Penatalaksanaan Kasus Hukum Sejawat) dalam Rapat Kerja
Diperluas IDI Wilayah Jawa Tengah bulan November 2022.
Dan keempat, Roadshow PERDAHUKKI ke seluruh IDI Cabang dan Perhimpunan/Keseminatan di seluruh Eks. Karesidenan Jawa Tengah.
Ketua IDI Wilayah Jawa Tengah dr. Djoko Handojo, MSi.Med., Sp.B, Sp.B(K)Onk juga selaku Waketum PP Perdahukki dan Dewan Pertimbangan Perdahukki Cabang Jawa Tengah memberikan arahan kepada PERDAHUKKI Cabang Jawa Tengah untuk menentukan prioritas dalam organisasi, sehingga menjadi organisasi yang kokoh dan berpengaruh.
"Diharapkan tentu Perdahukki masuk ke BPH2A cabang dan wilayah, dalam hal pendampingan dan pembelaan anggota saat masuk ranah hukum," ucapnya.
dr. Djoko juga berharap kepada rekan-rekan PERDAHUKKI Cabang Jawa Tengah mempersiapkan diri masing-masing untuk mencegah, mengantisipasi sebelum terjadi dan jika ada masalah hadir sebagai pemberi solusi.
"Kita semestinya bisa menata patokan ke depan untuk beracara sesuai kaidah-kaidah dan ketentuannya," tambahnya.
dr Djoko kembali menyampaikan semestinya bisa menerjemahkan semua kasus seperti yang dituangkan ke bahasa hukum sehingga bisa menjadi jembatan.
"Rekan-rekan PERDAHUKKI tidak hanya hadir sebagai "pemadam kebakaran", namun juga memahami hukum dan terlibat dalam komite medik rumah sakit, serta berperan dalam menyiapkan hospital by law", jelasnya.
"Perlindungan Hukum bagi Dokter selama ini belum ada aksi, misalnya bagaimana MKDKI dapat mempunyai kekuatan hukum dipengadilan untuk tercapainya kemanfaatan, keadilan, dan kepastian hukum dalam memberikan perlindungan hukum bagi Dokter," pungkasnya.
PERDAHUKKI Jateng ke depan melalui kepemimpinan dr. Hansen, SH, MH diharapkan hadir secara nyata di tengah masyarakat.
Editor : Iman Nurhayanto
Artikel Terkait
