SURAKARTA, iNewsJatenginfo.id – Muhammadiyah adalah kebanggaan yang harus dimiliki oleh kadernya, karena Muhammadiyah adalah identitas.
Bertempat di Edutorium K.H. Ahmad Dahlan Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS), Ustaz Adi Hidayat memberikan pencerahan rohani dalam acara Tabligh Akbar Menyongsong Muktamar ke 48 Muhammadiyah dan ‘Aisyiyah kepada seluruh kader Muhammadiyah yang hadir maupun yang ikut streaming di YouTube.
“Dimana pun, kapanpun dan berkiprah dalam suasana apapun jangan pernah merasa sungkan untuk mengatakan saya kader Persyarikatan Muhammadiyah,” tegasnya.
Adi Hidayat menegaskan dirinya adalah kader tulen Muhammadiyah. Ia menegaskan itu dihadapan hadirin 15.000 jamaah secara luring dan 85.000 jamaah secara daring.
“Saya ingin menegaskan kembali supaya tidak ada statemen yang diucapkan oleh Pak Rektor dan Prof. Dadang Kahmad tadi. Adi Hidayat adalah kader tulen Muhammadiyah,” tegasnya.
Ada tiga alasan yang harus menjadi kebanggan kader Muhammadiyah menurut Adi Hidayat, yaitu:
1. Muhammadiyah merupakan jalan hidup yang mengikuti petunjuk Nabi Muhammad SAW
Melalui cicitnya yaitu KH. Ahmad Dahlan sebagai pendiri Muhammadiyah.
“Patut diingat KH. Ahmad Dahlan yang mendirikan Persyarikatan Muhammadiyah itu 18 November 1912, 8 Dzulhijjah 1330, merupakan keturunan Nabi yang tidak ada perbedaan pendapat di dalamnya tersambung kepada Rasulullah Saw,” ucapnya.
Dalam kesempatan tersebut Adi Hidayat mengenalkan secara lengkap nasab keturunan KH. Ahmad Dahlan sampai Nabi Muhammad dan Nabi Adam AS.
2. Pengorbanan kader-kader Muhammadiyah untuk bangsa dan negara tidak bisa disangkal.
Pengabdian dan amal salih yang dilakukan oleh Kader Muhammadiyah diwakafkan untuk kemanfaatan yang luas. Namun demikian, kader-kader Muhammadiyah yang mewakafkan diri untuk umat dan bangsa, tidak boleh lupa kepada induknya.
“Wakaf itu tidak mengharuskan kita lupa kepada induknya, penting saya garis bawahi kalimat ini, karena beberapa kali saya menemukan unsur utusan dari Muhammadiyah malu menunjukkan Muhammadiyah nya,” ucapnya.
3. Jika mengikuti Khittah dan Matan Keyakinan dan Cita-cita Hidup Muhammadiyah (MKCHM) akan selamat sampai menuju Allah SWT.
Menurut Adi Hidayat, pedoman ber-Muhammadiyah mengacu kepada Al Qur’an dan Sunnah Nabi Muhammad.
Ia menyebutkan Muhammadiyah juga telah mengaplikasikan contoh-contoh kebaikan dari Nabi Muhammad.
“Nabi Muhammad menolong orang sakit, diaplikasikan menjadi PKU. Nabi memberi pendidikan bagi sahabat-sahabatnya, diimplementasikan dengan mendirikan berbagai pendidikan Muhammadiyah hingga sejumlah kampus yang megah,” terangnya.
Oleh karenanya, Adi Hidayat mengajak seluruh warga persyarikatan untuk menanamkan Muhammadiyah dalam jiwanya untuk dapat mewarnain Indonesia.
“Tanam-tanamkan Muhammadiyah di jiwa kita, maka Muhammadiyah akan semarak dan menyemarakan dalam kehidupan berbangsa di negara kita,” pungkasnya.
Editor : Iman Nurhayanto
Artikel Terkait