Pementasan Wayang Golek dan Tari Jaipong di Brebes, Upaya Pelestarian Kesenian Jateng

Tim iNewsJatenginfo.id
Ratusan penonton memadati Desa Cipajang, Kecamatan Banjarhajo, Kabupaten Brebes Jawa Tengah untuk menyaksikan pementasan wayang golek semalam suntuk. Foto: Ist

BREBES, iNewsJatenginfo.id - Ratusan penonton memadati Desa Cipajang, Kecamatan Banjarhajo, Kabupaten Brebes Jawa Tengah untuk menyaksikan pementasan wayang golek semalam suntuk, serta tari jaipong. 

Menariknya para seniman yang pentas adalah putra asli Desa Cipajang, baik dalangnya yaitu Dinar Panji Sudarya Iskandar maupun penari tari jaipongnya. Mereka adalah seniman tradisional yang masih berusia muda, sehingga dapat diharapkan menjadi pewaris kesenian tradisional di daerah tersebut.

Pementasan kesenian tradisional itu, untuk menumbuhkan kecintaan kepada kesenian tradisional dan nguri-uri kebudayaan di Jawa Tengah, yang difasilitasi DPRD Jawa Tengah pada Sabtu malam (1/9/2022). 

Tampilnya para putra asli desa Cipajang menjadi kebanggaan tersendiri bagi desa tersebut. Bahkan kepala desa Cipajang Takib Hilman Hakim, SH, MKN, menyebutnya mereka adalah aset kebanggaan dari kalangan kesenian tradisional.

"Yang membanggakan kami adalah karena pementasan malam ini dilakukan oleh para seniman-seniman asal desa Cipajang. Harapannya selain menghidupkan kesenian tradisional, dengan penampilan para seniman lokal ini, ke depannya mereka bisa tampil di derah-daerah lainnya," ujar Takib.

Namun demikian, Takib Hilman Hakim juga masih menaruh keprihatinan karena masih ada satu kesenian tradisional lainnya, yaitu Sintren yang sekarang mulai punah. 

"Oleh karena itu, melalui dialog Media Tradisional yang difasilitasi oleh  DPRD Provinsi Jawa Tengah ini kami berharap ada kepedulian dari pemerintah daerah maupun provinsi Jateng, untuk mendukung kembali bangkitnya kesenian Sintren yang terancam punah di desa kami," ucap Takib.

Selain kades desa Cipajang, dialog Media Tradisional Nguri-Uri Budaya Jawa Tengah itu juga menghadirkan pembicara Staf Ahli Fraksi Demokrat DPRD Jateng Slamet Raharjo dan Ketua Pusat Kajian Media dan Kebudayaan Dr. Teguh Hadi Prayitno, serta moderator Lana Yusriyatul Muna.

Slamet Raharjo menyampaikan  kesenian tradisional sebagai jatidiri kebudayaan bangsa, harus terus dilestarikan. Oleh karana itu, pihaknya menyambut baik apa yang disampaikan Kades Cipajang dan berjanji akan menyampaikan aspirasinya ke anggota DPRD Jateng.

"Saya akan menyampaikan kepada bapak Joko Haryanto anggota Komisi E DPRD Jateng yang membidangi hal ini. Namun saya berpesan hendaknya kesenian tradisional juga dilengkapi dengan legalitas formal agar bisa mendapatkan bantuan, termasuk kesenian Sintren tersebut," ujar Slamet Raharjo.

Sementara itu, Teguh Hadi Prayitno sangat mengapresisasi program Media Tradisional sebagai bagian dari upaya melestarikan kesenian tradisional, karena bukan hanya ekosistem kesenian saja yang tumbuh, tetapi perekonomian masyarakat juga bergerak. Penayangan kegiatan pementasan kesenian tradisional melalui media televisi, radio dan online juga menambah banyak dokumentasi kesenian, yang merupakan bagian dari torehan sejarah.

"Malam ini terlihat jelas, ratusan masyarakat antusias menyaksikan pementasan wayang golek dan tari jaipong. Selain menikmati hiburan gratis, mereka juga menjadi pembeli dagangan para penjual yang sengaja berjualan khusus pada pementasan ini," ujar Teguh.

Editor : Iman Nurhayanto

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network