Ditegaskan Lisa, pengetahuan terkait perubahan iklim harus disampaikan kepada anak-anak muda. Hal ini agar mereka tahu dampak perubahan iklim yang tidak menutup kemungkinan akan terjadi lebih parah jika tidak segera diantisipasi.
"Saya percaya bahwa saat menerapkan program keterlibatan sosial, sangat penting untuk memiliki mitra dan tim yang tepat. Kami merasa Carbon-X dan IIF bersama-sama memilki semua hal yang diperlukan untuk membuat dampak yang berarti di lndonesia," ungkap Lisa.
Terpisah, aktivis lingkungan Carbon-X, Stevanus Agustinus Sitor mentargetkan, dalam penanganan dampak perubahan iklim ini bisa menjangkau satu juta anak selama lima tahun ke depan. Karena selain bisa melindungi kawasan pantai, tanaman mangrove juga penyerap karbon yang sangat besar dan menyediakan habitat penting bagi ekosistem laut.
"Untuk tahap pertama, ditanam pohon pada bulan Agustus di Kabupaten Brebes yang telah mengalami degradasi mangrove dan erosi pantai. Carbon-X dan IIF berkomitmen untuk mendukung rencana restorasi mangrove Indonesia di masa depan," ulasnya.
Editor : Iman Nurhayanto
Artikel Terkait