Itu terakumulasi sehingga Jokowi menang Pilpres 2019 dengan memperoleh 70.997.833 suara dan Pilpres 2024 meraih 85.036.828 suara.
"Slogannya kan Jokowi adalah Kita. Kita representasi kebanyakan orang. Satu-satunya dari masyarakat biasa ke jenjang itu, sehingga diterima semua kalangan, karena representasi kita kan kebanyakan orang kecil dan bukan elite," papar dia.
Pengamat politik sekaligus Direktur IndoStrategi Research and Consulting, Arif Nurul Imam menuturkan, salah satu faktor penentu elektabilitas capres adalah akumulasi dari dukungan Jokowi.
"Kita tahu Jokowi punya basis relawan yang militan atau simpatisan yang loyal. Simpatisan yang loyak ini kemudian mengikuti arah politik Pak Jokowi akan diberikan ke mana," terang dia.
Bagi capres yang akan bertarung kata dia, bisa mencontoh sosok Jokowi yang dibilang marketable. Pasalnya selama bertarung dalam pemilu baik tingkat kota, provinsi atau nasional bisa mengikuti selera pemilih mayortitas.
"Makanya Jokowi jadi salah satu variabek penentu kemenangan (Pilpres 2024), sehingga calon-calon kemudian mengidentikkan merasa dekat dan merasa di-endors kan," katanya.
Editor : Iman Nurhayanto
Artikel Terkait