Tolak Paham Radikalisme, Forkopimda Jagong Bareng Santri dan Pengasuh Ponpes di Kendal

Agus Riyadi
Bupati dan Forkopimda foto bersama santri dan pengasuh Ponpes di Kendal. (iNews/Agus)

Pengasuh Ponpes Manbaul Hikmah Kaliwungu, Gus Basyarrohman mengatakan, jauh-jauh hari sebelum berdirinya NKRI, bela bangsa bela negara adalah harga mati bagi seorang santri. Pria yang akrab disapa Gus Basyar ini membenarkan perlunya meningkatkan SDM santri untuk mencegah masuknya paham radikalisme.

"Peningkatan SDM santri ini penting sekali mengingat saat ini tak sedikit pesantren yang terpapar paham radikalisme. Biasanya terjadi di pesantren-pesantren yang tertutup," kata Gus Basyar.

Lebih lanjut disampaikan Gus Basyar, peningkatan SDM santri menjadi kewajiban bersama para pengasuh pondok pesantren seperti dirinya, apalagi dirinya pernah mendapatkan anamah dari Habib Luthfi Pekalongan jika bela negara, bela NKRI bukan basa-basi.

Dia juga menekankan perlunya peningkatan produktivitas bagi santri agar tak mudah terpapar oleh paham radikalisme.

"Peningkatan produktivitas ini juga sangat penting, karena jika santri SDM-nya rendah, maka akan menjadi makanan empuk oleh pembawa paham radikalisme.

Sementara itu, Dandim Kendal Letkol Inf Misael Marthen Jenry Polii mengatakan bahwa Indonesia adalah milik bersama. Maka, menjadi kewajiban kita bersama untuk menjaga persatuan dan kesatuan bangsa.

Editor : Iman Nurhayanto

Halaman Selanjutnya
Halaman : 1 2 3

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network