Dia menambahkan, misalnya, sudah diajari untuk menganalisa dan memproses 200.000 studi kasus, yang dikenal dengan deep learning, dan akhirnya menjadi pintar serta mempunyai kecerdasan buatan yang disebut artificial intelligence seperti kecerdasan manusia.
Sementara itu, dokter Raditya Utomo mengatakan MRI 3 Tesla membantu dokter melalui komputerisasi. Teknologi ini dapat diterapkan dalam semua organ yang ingin diperiksa, baik tulang belakang, organ dalam rongga perut, otot dan sendi, jantung, otak, bahkan dapat diterapkan pada kondisi ibu hamil yang memerlukan pemeriksaan MRI untuk memeriksa kondisi janin yang sedang dikandungnya.
"Ini tentunya berguna untuk membantu pasien dan dokter dalam mengetahui detail yang tinggi mengenai kondisi organ yang sedang diperiksa sehingga diagnosis yang dihasilkan menjadi akurat dan meyakinkan," kata dokter Raditya.
Selain itu, lanjutnya, terdapat benefit bagi pasien karena pemeriksaan MRI dapat dilakukan dengan sangat cepat, seperti pada pasien stroke dapat selesai dalam 5 menit.
"Rata-rata pemeriksaan MRI rutin adalah 15 - 18 menit (bisa lebih cepat). Khusus kasus stroke, hanya membutuhkan waktu 5 menit sehingga manajemen dan penanganan pasien dapat diberikan lebih cepat dan baik," kata dr Raditya.
Meskipun hanya membutuhkan waktu 5 menit, namun kualitas gambar yang dihasilkan sangat detail, informative, dan memudahkan dokter membuat diagnosis yang meyakinkan.
Editor : Iman Nurhayanto
Artikel Terkait