Hal senada juga disampaikan oleh Ketua Lazismu Wilayah Jawa Timur, drh. Zainul Muslimin.
Ia menjelaskan, untuk menghindari penularan PMK, penyembelihan pun dilakukan di satu kota dengan lokasi peternakan hewan ternak tersebut melalui Rumah Pemotongan Hewan (RPH) sudah dijamin kehalalan tata caranya penyembelihannya. Selain itu, pemeriksaan kesehatan hewan ternak dilakukan sebelum dan setelah disembelih.
“Hewan-hewan yang akan kita sembelih itu sebelumnya diperiksa secara ante mortem dan setelah disembelih akan diperiksa lagi,” terangnya.
Zainul pun menghimbau kepada masyarakat agar tidak perlu khawatir jika menitipkan hewan qurban melalui Lazismu.
“Dengan pemilihan hewan qurban yang betul-betul bebas PMK, kemudian setelah disembelih tetap masih diperiksa lagi tentang keamanan kesehatannya, saya kira masyarakat tidak perlu khawatir dan merasa cemas, apalagi kalau qurbannya dititipkan ke Lazismu,” himbaunya.
Hal serupa juga dikemukakan oleh Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jawa Tengah, Dr. KH. Tafsir, MAg. Ia mengajak untuk teliti saat membeli hewan qurban, terutama dengan adanya penularan penyakit PMK di wilayahnya.
Tafsir pun juga mengajak masyarakat untuk berqurban melalui Lazismu.
“Jika ragu-ragu dengan kondisi hewan qurbannya, maka bisa menyembelihkan ke Lazismu. Bisa diperiksa apakah hewan qurbannya sehat secara medis dan sah secara syariah,” ujarnya.
Editor : Iman Nurhayanto
Artikel Terkait