MEDAN, iNewsJatenginfo.id – Memahami dan menggali sejarah kehidupan Sukarno beserta seluruh simpul dan gelombang yang mengitarinya tidak ada ujungnya.
Namun, salah satu hal yang penting adalah perlu gerakan penyelamatan situs-situs Bung Karno sebagai memori sejarah.
Demikian ditegaskan sejarawan dari Universitas Negeri Medan Dr Phil Ichwan Azhari dalam FGD Penajaman Lini Masa Sukarno di Medan, Senin (13/6).
Azhari mengatakan, di Sumatera banyak situs-situs sejarah terkait Bung Karno tetapi terbengkelai.
“Di Medan, sebuah rumah bersejarah tempat Sukarno berada, sekarang malah jadi kafe. Di Parapat, sebuah rumah bersejarah, sekarang hanya jadi losmen alias mess atau pesanggrahan Pemprov Sumut,” kata Azhari.
Padahal, lanjut dia, rumah itu menjadi saksi sejarah penting pada masa Sukarno berada di Sumatera.
“Perdebatan antara Sjahrir dan Sukarno soal kemeja yang dikenakan Sukarno mencerminkan perdebatan ideologis,” kisah sejarawan yang dikenal dengan panggilan Pemburu Memori itu.
Editor : Iman Nurhayanto
Artikel Terkait