Kisah Kue Batang Buruk

Ditya Arnanta
Kue batang buruk ada kisah cinta pilu dalam kue ini. Foto: Kemendikbud

KARANGANYAR, iNewsJatenginfo.id - Provinsi Kepulauan Riau tak hanya kaya dengan keragaman budaya seni dan adat, namun juga kaya akan kulinernya.

Salah satunya adalah makanan ringan berupa “kue batang buruk”, yang biasa disajikan pada acara-acara khusus termasuk saat Hari Raya Idulfitri. 

Kue ini terbuat dari gandum dicampur dengan tepung beras dan tepung kelapa yang diuli (dicampur).

Ditambahkan mentega dan sedikit air agar adonan lebih mengikat. Kemudian potong adonan berbentuk persegi panjang.

Gunakan sebuah batang besi berbentuk silinder untuk menggulung adonan tipis persegi panjang itu membentuk gulungan berongga di bagian tengah. 

Kemudian gulungan berongga tadi digoreng di minyak panas dan tiriskan. Setelah dingin, kue dimasukkan ke adonan berisi campuran serbuk kacang hijau goreng, gula halus dan susu bubuk atau susu kental manis.

Ada kisah unik di dalam kue “batang buruk”  

Dilansir dari laman Indonesia.go.id, Balai Pelestarian Nilai Budaya Direktorat Jenderal Kebudayaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, kue ini sudah dikenal sejak empat abad silam.

Editor : Iman Nurhayanto

Halaman Selanjutnya
Halaman : 1 2 3

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network