BANTUL, iNewsJatenginfo.id - Sejumlah nelayan di Pantai Samas, Bantul enggan melaut karena terkendala gelombang tinggi.
Para nelayan juga bingung dengan kondisi cuaca yang tidak menentu sehingga menyulitkan mereka menangkap ikan. “Sudah beberapa hari ini tidak turun, terlalu berisiko. Gelombang cukup besar,” kata salah satu nelayan Sumbarjo, Rabu (15/6).
Sekali melaut butuh biaya antara Rp250.000 sampai dengan Rp300.000. Sementara gelombang besar membuat tangkapan ikan tidak menentu.
Dari pada merugi banyak yang memilih menggarap lahan pertanian. Sebagian nelayan lainnya menangkap ikan dari tepi menggunakan jaring eret. Itupun hasilnya juga tidak pasti dan banyak dipenuhi sampah.
“Apa saja kami kerjakan selama tidak bisa menangkap ikan,” katanya.
Saat ini para nelayan bingung dengan kondisi cuaca. Dalam perhitungan mereka sudah masuk di musim timur.
Biasanya musim ini bersamaan dengan datangnya musim kemarau. Namun nyatanya hujan masih sering turun disertai angin kencang.
“Cuaca berubah-ubah menyulitkan kami melaut,” katanya.
Dalam beberapa hari gelombang cukup tinggi melanda kawasan pantai selatan Bantul.
Ketinggian gelombang kali ini tidak sampai ke warung milik warga, sehingga warungnya masih aman.
“Gelombang memang tinggi, tetapi tidak sampai mengenai warung,” kata pemilik warung seafood di Pantai Depok.
Pedagang sudah cukup hafal dengan kondisi laut selatan. Mereka terbiasa mengemasi dagangan ketika kondisinya gelombang pasang.
Editor : Iman Nurhayanto
Artikel Terkait