SLEMAN, iNewsJatenginfo.id - Dandim 0732 Sleman Letkol Inf Arief Wicaksana tersenyum ketika warga Dusun Karangasem, Desa Pandowoharjo, Kabupaten Sleman meminta masjid dibangun baru bukan direhab. Dandim pun menyanggupi permintaan warga.
“Kami ingin masjid dibangun baru, bukan direhab,” kata salah satu peserta rapat pembangunan Masjid Nurul Iman di tahap perencanaan TMMD
Dandim mengatakan, jika dibangun baru, biayanya bertambah banyak dan waktunya resminya hanya 30 hari, maka dibutuhkan waktu ekstra pengerjaannya. “Kita harus mendapatkan tambahan dana dan kerja keras,” kata Dandim.
Pak Dukuh mewakili masyarakat Dusun Karangasem, menyatakan siap mendukung pembangunan masjid dengan bergotong royong “Bila perlu masyarakat siap bekerja 24 jam dan untuk kendala dana, warga kami siap patungan mengumpulkan dana untuk pembangunan Masjid Nurul Iman,” kata Pak Dukuh.
Dandim pun tersenyum sambil berkata lirih “Masjid Bandung Bondowoso ini”. Di mana hal tersebut seperti diibaratkan dalam cerita Bandung Bondowoso yang menceritakan membangun sebuah candi dengan singkat dan di luar nalar.
Dari tekad yang kuat tersebut, dalam waktu singkat dana terkumpul sejumlah Rp150 juta ditambah dana pagu awal TMMD, maka terwujudlah pembangunan Masjid Nurul Iman yang baru hingga menjadi dua lantai. Bahkan masyarakat siap bekerja dari pagi hingga pukul 24.00 setiap harinya.
TMMD Reguler ke-113 yang digelar di wilayah Korem 072/Pamungkas yang dilaksanakan di Kodim 0732/Sleman yaitu di Dusun Karangasem, Desa Pandowoharjo, Kabupaten Sleman.
Program TMMD merupakan program terpadu yang dilakukan oleh seluruh personel Tentara Nasional Indonesia dari semua matra kesatuan dalam rangka membantu pemerintah dalam akselerasi pembangunan ekonomi masyarakat baik fisik maupun nonfisik, pengembangan wilayah teritorial dan pemberdayaan masyarakat yang difokuskan di daerah pedesaan seluruh wilayah NKRI.
Setelah melalui proses panjang berdasarkan skala prioritas, diteliti, dan dipadukan dengan program Pemerintah Daerah maka diputuskan untuk sasaran fisik meliputi cor blok jalan sepanjang 1060 m, lebar 3 m dan tebal 15 cm.
Selain itu juga dilakukan pembuatan talut sepanjang 1060 m, lebar 20 cm serta tinggi 1 m.
Tidak hanya itu bahkan Satgas TMMD juga membangun Masjid Nurul Iman, rehab 6 unit Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) serta pembuatan Pos Kamling.
Tak hanya itu, sasaran nonfisik yang sudah diagendakan mulai 11 Mei hingga 9 Juni 2022, meliputi berbagai penyuluhan, yakni penyuluhan bela negara, pencegahan kejahatan anak di jalan, Keluarga Berencana (KB), pendampingan pemeriksaan mata dan sunatan massal.
Kemudian pelayanan Posyandu, sosialisasi dan penyuluhan bahaya radikalisme dan terorisme, penyuluhan rehabilitasi pengguna Narkoba, penyuluhan pencegahan kejahatan jalanan, penyuluhan ketahanan pangan dan usaha tani, donor darah, pelayanan bantuan RTLH dan Baksos, pelayanan pemeriksaan mata dan operasi katarak sebanyak 200 orang.
“Ini merupakan kebahagiaan bagi seluruh masyarakat atas kedatangan anggota Satgas TMMD ke Desa kami. Seperti mimpi di siang bolong, sungguh kami berterima kasih kepada bapak-bapak TNI dan instansi terkait yang peduli terhadap kondisi wilayah kami,” kata Kepala Dusun Karangasem Suwardiyono.
Tukiran yang bekerja sebagai petani tak mampu membendung air mata saat mengetahui rumahnya terpilih menjadi salah satu sasaran fisik RTLH TMMD Reguler ke-113 wilayah Kodim 0732/Sleman.
Tetesan air mata haru yang jatuh di pipi lansia 73 tahun tersebut pada saat Danramil 05/Sleman Kapten Arm Wahyu Kuncoro berkunjung ke rumahnya. Sembari memeluk Danramil, dia mengucapkan syukur kepada Tuhan YME atas doa dan harapan yang selama ini dipanjatkan, hingga akhirnya melalui TNI semuanya dapat terwujud.
Sementara, Kapendam IV Diponegoro Letkol Inf Bambang Hermanto mengungkapkan bahwa program ini berupa akselerasi kegiatan pembangunan di daerah pedesaan, khususnya daerah yang tergolong tertinggal, terisolasi, perbatasan dan daerah kumuh perkotaan serta daerah lain yang terkena dampak akibat bencana.
“TMMD merupakan metode merawat dan mengikat kebersamaan serta kegotongroyongan untuk mengatasi persoalan kebangsaan. Selain sebagai pembangunan dan pemberdayaan wilayah, TMMD juga berperan sebagai upaya untuk meningkatkan interaksi, kontribusi dan kebersamaan dengan semua komponen bangsa,” kata Kapendam.
“Harapannya dengan TMMD Reguler ke-113 TA 2022, dapat menjadi solusi dari permasalahan yang terjadi serta menjadi sarana edukasi bagi seluruh komponen bangsa sehingga dapat mendorong untuk peningkatan produktivitas masyarakat pedesaan,” ujarnya.
Editor : Iman Nurhayanto