JAKARTA, iNewsJatenginfo.id - Peserta SBMPTN di Pusat UTBK Universitas Negeri Jakarta (UNJ) mengaku terganggu dengan sarung tangan plastik yang digunakan peserta lain.
Lantaran, bunyi plastik tersebut mengganggu konsentrasinya.
Sebagai informasi, peserta UTBK SBMPTN di UNJ harus menggunakan sarung tangan berbahan latex.
Namun, jika tidak membawa pihak penyelenggara akan menyediakan sarung tangan berbahan plastik.
Peserta UTBK asal Bekasi Finka (17) mengaku gesekan plastik membuat dirinya tak dapat berkonsentrasi beberapa waktu. Alhasil, suasana dinilai kurang kondusif.
"Sarung tangan plastik lumayan ganggu. Jadi nggak kondusif, suaranya itu, pas ketik bunyi-bunyian gitu," ucap Finka saat ditemui MNC Portal, Sabtu,(28/05).
Berbeda halnya dengan, Matius, peserta asal SMA 5 Jakarta ini mengaku melepas sarung tangan dan lebih memilih menggunakan handsanitizer terlebih dahulu sebelum memegang fasilitas komputer.
"Sejauh ini cuma sarung tangan saja sih, tapi pas ngerjain nggak diwajibin buat pake juga tapi dikasih dari pihak sana," katanya.
Dikonfirmasi MNC Portal, Kepala Satgas Covid-19, Ruliando Hasea Purba UNJ menyampaikan penggunaan sarung tangan memang menjadi salah satu SOP yang diberikan oleh Lembaga Tes Masuk Perguruan Tinggi (LTMPT).
"Memang itu sebagai persyaratan, tapi kan mereka sudah diberikan handsanitizer. Sebenarnya diberikan persyaratan oleh LTMPT jadi kalau terganggu dan merasa sudah diberikan handsanitizer boleh juga engga pakai," tutur dia.
Sementara itu, Ruliando menerima keluhan bunyi sarung tangan plastik sebagai bahan evaluasi pihak UNJ.
"Pikiran saya juga terganggu. Memang resikonya begitu, tadinya persyaratannya pakai yang latex kadang-kadang mereka nggak bawa. Jadi yang kita sediakan yang plastik, mungkin jadi evaluasi karena menurut saya memang terganggu," tutup dia.
Editor : Iman Nurhayanto