BREBES, iNewsJatenginfo.id – Pasca Covid-19 melandai, kesenian tradisional di Brebes, Jawa Tengah, mulai bangkit. Kebangkitan itu ditandai dengan gelaran pertunjukan akbar di pelataran TPI Desa Prapag Kidul, Kecamatan Losari, Kabupaten Brebes.
Para pelaku seni menampilkan seni tari burok, tari topeng, kuda lumping, tari laskar dan barongsai berasal dari Losari. Hal itu tak lepas kebijakan pelonggaran pembatasan kegiatan seiring melandainya kasus Covid-19. Selain pementasan seni tradisional, juga digelar dialog Laras Budaya.
Anggota Komisi E DPRD Jateng dr Messy Widiastuti MARS mengatakan, DPRD Jateng sangat peduli terhadap kesenian tradisional daerah.
“Kami terus turun ke lapangan dengan melakukan kunjungan ke daerah pemilihan (Kudapil), sebagai upaya untuk mendorong kegiatan para seniman terus berkreasi, sekaligus melestarikan kesenian tradisisional sebagai warisan leluhur,” kata Messy, Sabtu (21/5).
Menurutnya, seni tari tradisional daerah, seperti tari burok yang berasal dari Kabupaten Brebes harus dilestarikan karena seni tari ini nyaris punah, akibat derasnya kesenian modernisasi yang merebak di kalangan anak muda.
Cukup memprihatin, lanjutnya, dengan kondisi berkebudayaan dan berkesenian yang kian digempur modernisasi itu, sehingga DPRD Jateng berupaya ikut mendorong para seniman bisa tetap mempertahankan, sekaligus untuk melestarikan seni tari tradisional daerah
Selain itu, tutur dr Messy, DPRD Jateng juga berupaya untuk ikut melestarikan dengan mengajak semua pihak, terutama kalangan generasi muda untuk terus ‘nguri-uri’ kesenian tradisional dan menjaga kelestarian budaya daerah.
Sementara itu, Kabid Dinbudpar Brebes Wijanarto menyebutkan ada sekitar 400-an kelompok seni burok di Kabupaten Brebes. Kesenian burok adalah akulturasi kebudayaan antara Jawa Tengah dan Jawa Barat.
“Di Brebes sepanjang pantura itu ada sekitar 400-an kelompok Burok. Seni tari Burok memang seni tradisi masyarakat pesisiran utara yang merupakan akulturasi kebudayaan Jawa Tengah dan Jawa Barat,” kata Winarto.
Pihaknya mengapresiasi langkah DPRD Jateng yang terus mendorong para seniman tetap berkreasi dan ikut melestarikan kekayaan budaya bangsa, bahkan wujud itu bisa dirasakan karena saat ini Kabupaten Brebes sudah mendapatkan bantuan anggaran pokir sebesar Rp120 juta untuk dua titik kegiatan kelompok seniman.
Pemerhati Seni Budaya dari Forum Seniman Brebes Warsadi mengatakan, Losari Brebes ini merupakan kantong seniman Burok yang melibatkan ratusan seniman.
Bahkan Kelompok Seni Burok Aji Putra dari Desa Prapag Kidul Pimpinan Dana Aji yang akrab dipanggi Wakabul sebelum pandemi berhasil menjadi juara I Festival tari Burok Di Kabupaten Brebes dan juara ke III di Cirebon.
Saat ini, lanjutnya, di Kecamatan Losari terdapat sekitar 50 kelompok seni Burok yang nyaris bubar akibat pandemi dan pemerintah tidak mengizinkan manggung hingga mereka kehilangan pendapatan.
Menurut Warsadi, selama pandemi para seniman terpaksa harus menggadaikan peralatan musiknya, bahkan ada yang menjadi tukang ‘urut’ dengan mengurut gelang ditangannya untuk dijual agar dapat menutup kebutuhan hidup.
Editor : Iman Nurhayanto