SEMARANG, iNewsJatenginfo.id - Laga pekan ke 21 Liga 1 2023/24 antara PSIS Semarang vs PSS Sleman di Stadion Jatidiri, Kota Semarang, Minggu (3/12/2023) sore sempat terhenti akibat bentrokan suporter. Adanya perselisihan saat pertandingan memasuki masa injury time membuat penonton di tribun utara turun ke pinggiran lapangan.
Akibat kericuhan, pertandingan pun terhenti hingga para pemain kedua tim meninggalkan lapangan. Wasit Rio Permana Putra akhirnya meniup peluit panjang tanda berakhirnya pertandingan meski sebagian pemain telah meninggalkan lapangan.
Dalam pertandingan tersebut, PSIS Semarang berhasil mengalahkan PSS Sleman lewat gol tunggal Carlos Fortes melalui penalti di menit 45+3. Berikut fakta-fakta kericuhan suporter di laga PSIS vs PSS di Stadion Jatidiri Semarang hingga meluas ke luar stadion:
1. Kericuhan Dipicu Saling Ejek
Ketua Panpel PSIS Agung Buwono menyebut kericuhan berawal dari ejekan salah satu kelompok suporter PSIS Snex (Semarang Extreme) ke suporter Sleman.“Nyanyian pertama sudah terabaikan, lalu nyanyian kedua terulang saya sudah coba untuk datang ke Snex untuk mengimbau tidak menyanyikan sesuatu yang sifatnya provokasi, tapi mereka malah marah-marah bahkan hampir ada pemukulan ke saya,” ungkap Agung Buwono.
2. Beberapa Penonton Luka
Ketua panpel menyebut bersama steward dan keamanan saat itu masih bisa mengatasi secara cepat sehingga tidak terjadi keributan yang berkepanjangan. “Korban terlalu parah tidak ada. Tapi ada yang kena lemparan batu termasuk CEO PSIS, tapi alhamdulillah nggak papa sudah tertangani dengan baik. Beberapa penonton ada tapi cuma luka ringan,” sebutnya.
3. Ketua Panpel dan CEO PSIS Turun Lapangan
Ketua Panpel dan CEO PSIS Yoyok Sukawi sempat maju hendak meredam, tidak usah provokasi, apalagi posisi sudah menang. Namun, justru suporter PSIS diduga SNEX mengamuk dan melempari batu. Yoyok Sukawi, kata dia, terkena lemparan batu. “Tidak tahu arahnya dari mana. Kondisi Pak Yoyok alhamdulillah tidak apa-apa, sudah kita bawa ke RS, ini beliau sudah di rumah,” ujarnya.
4. Panpel Sebut Suporter PSS Tanpa Atribut
Ketua Panpel menyebut pendukung PSS yang hadir sekira 1.600 orang, dari berbagai macam tiket. Mereka tanpa atribut dan ditempatkan di tribun barat selatan. “Mereka tanpa atribut tergolong penonton umum tapi pendukung Sleman,” ujarnya.
5. Kepala CEO PSIS Bocor akibat Lemparan
CEO PSIS Yoyok Sukawi mengalami luka di bagian kepala yang diduga akibat terkena lemparan batu saat terjadi kericuhan antarpenonton di Stadion Jatidiri Semarang."Kena lemparan batu, sempat dibawa ke rumah sakit, tetapi kondisinya sekarang sudah baik," kata Ketua Panpel Agung Buwono.
6. Lima Bus Suporter Sleman Dirusak, Aki Dicuri
Sebanyak lima bus pengangkut suporter PSS Sleman dirusak segerombolan pemuda beratribut PSIS. Bus parkir di Jalan Sisingamangaraja, depan Akpol sekitaran 5 menit dari Stadion Jatidiri Semarang. Bahkan bus H 1525 DC yang disopiri Purnomo (47) warga Yogyakarta tak bisa berjalan karena akinya dicuri. "Tadi jam 5 sore, saya mau ke sana (Stadion Jatidiri) tidak bisa jalan (busnya) ternyata akinya hilang," ungkap Purnomo.
7. Sopir Bus Dikalungi Celurit
Tak hanya itu, tak lama segerombolan pemuda menyerangnya. Melempari bus dengan batu dan memukuli dengan bambu. "Saya sempat dikalungi celurit (leher diancam celurit), saya lari. Dia pakai atribut (PSIS)," ungkap Purnomo.Dompet, sebuah ponsel dan uang tunai miliknya Rp1 juta raib dijarah. Kini Purnomo dan para sopir lainnya masih berada di lokasi.
8. Berulah di Kawasan Tol Tembalang
Ulah puluhan pemuda maupun remaja berlanjut di kawasan tol Tembalang. Mereka berlarian diduga hendak melakukan sweeping kendaraan (bus) yang digunakan mengangkut suporter PSS.
Editor : Iman Nurhayanto