SEMARANG, iNewsJatenginfo.id - Berangkat dari pengamatan atas realitas anak muda yang apatis, hedonis, tak punya impian, hingga rasa keputusasaan yang kadangkala berakhir tragis.
Bisa saja ini objektif tetapi tidak menutup kemungkinan menjadi hal yang subjektif. Terkadang, kita memang sulit membedakan kedua hal itu, karena kita diciptakan oleh Tuhan berbekal akal pikiran, hati nurani, dan hawa nafsu. Pada dasarnya ini hanyalah serangkaian hasil amatan, obrolan, dan bacaan.
Pertama, kita akan melihat bagaimana Tuhan menggambarkan sosok istimewa yang disebut kaum muda dalam kalam sucinya.
(Mereka berkata) sebagian dari mereka kepada yang lain, ("Kami dengar ada seorang pemuda yang menyebut-nyebut mereka) yakni yang mencaci maki berhala-berhala itu (yang bernama Ibrahim"). Al Anbiya : 60
Kami ceritakan kepadamu (Muhammad) kisah mereka dengan sebenarnya. Sesungguhnya mereka adalah pemuda-pemuda yang beriman kepada Tuhan mereka, dan Kami tambahkan petunjuk kepada mereka. Al Kahfi : 13
Editor : Iman Nurhayanto