“Bawang putih menjadi salah satu penyumbang utama dalam inflasi bahan pangan yang berdampak pada perekonomian dan kesejahteraan masyarakat,” katanya.
Upaya untuk mengurangi ketergantungan impor bawang putih nasional, perlu didorong dengan sinergi berbagai stakeholders untuk mencapai swasembada bawang putih. BI akan terus bersinergi dengan berbagai pihak untuk meningkatkan kualitas dan produktivitas bawang putih lokal.
“Untuk menghasilkan bawang putih yang unggul harus menggunakan benih yang baik dari varietas unggul, serta ditunjang dengan SOP yang baik, lokasi dan waktu tanam yang sesuai” katanya.
Secara umum, hasil pengembangan bawang putih dari tahun ke tahun menunjukkan perkembangan yang baik. Mulai aspek produktivitas, dimensi, dan kondisi fisik lainnya seperti karakter vegetatif daun dan umbi. Jumlah anakan juga semakin banyak dan lebih tahan terhadap penyakit.
BI Solo bersama Pemkab Karanganyar telah melakukan panen di lahan Poktan Taruna Tani Maju pada Senin (11/9/2023) kemarin dengan luasan sekitar sekitar 700 meter persegi. Kegiatan ini menunjukkan komitmen Bank Indonesia, pemerintah dan stakeholder lainnya untuk terus berupaya menggalakkan budidaya bawang putih agar bisa memutus ketergantungan impor.
“Pengembangan produksi bawang putih lokal merupakan bagian dari strategi pengendalian inflasi,” ujarnya.
Editor : Iman Nurhayanto