SEMARANG, iNewsJatenginfo.id - Wali kota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu ingin kegiatan-kegiatan di kota Semarang tidak hanya bersifat memorial, tetapi juga memiliki dampak terkhusus bagi UMKM di Kota Semarang.
Perempuan yang akrab disapa Mbak Ita itu juga ingin memaksimalkan potensi-potensi yang ada di kota Semarang untuk kesejahteraan masyarakat.
“Mari kita lakukan kegiatan-kegiatan yang tidak hanya memorial saja tetapi juga mendukung, memaksimalkan UMKM, memaksimalkan potensi kearifan lokal, memaksimalkan kegiatan yang bisa mendatangkan wisatawan untuk bisa hadir di kota Semarang. Bagaimana setiap kali kita berkegiatan mengenalkan budaya-budaya, mengenalkan sejarah masa lalu yang bisa memberikan dampak kepada kota Semarang semakin hebat,” ucapnya di depan peserta dan tamu undangan kegiatan Parade Semarak 476 di Taman Srigunting Kota Lama, Jumat (5/5).
Dalam acara pembukaan parade semarak 476 tersebut, dirinya juga menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan rangkaian acara hari jadi kota Semarang yang ke-476. Tema Sarungku Gayaku dipilih karena dirinya ingin melakukan pendampingan kepada UMKM agar dapat berkreasi dan melakukan diversifikasi. Terlebih lagi, Presiden Joko Widodo sendiri telah mengakui dan menetapkan sarung sebagai salah satu kekayaan budaya Indonesia pada 3 Maret 2019.
“Ini tentunya adalah satu rangkaian setelah kemarin tanggal 2 Mei (Hari Ulang Tahun Kota Semarang) banyak kegiatan di Balaikota, kemudian rangkaian ini dilanjutkan di Kota Lama dengan ada acara sarungku gayaku. Dan ini adalah mensosialisasikan, di mana ini merupakan salah satu peran untuk melakukan pendampingan kepada UMKM, dengan harapannya semakin banyak variasi-variasi yang kita sosialisasikan, maka akan semakin banyak UMKM yang bisa berkreasi, bisa melakukan diversifikasi produk,” ujarnya.
Editor : Iman Nurhayanto