get app
inews
Aa Read Next : Terima Taruna Akpol yang Memulai Pendidikan, Mbak Ita: Kami Harap Jadi Bagian dari Kota Ini

Tangani Banjir Kali Babon Semarang, Walikota Upayakan Penataan dan Pengelolaan Lingkungan

Rabu, 08 Maret 2023 | 13:26 WIB
header img
Walikota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu. Foto: Ist

SEMARANG, iNewsJatenginfo.id - Penanganan banjir di kota Semarang terus dilakukan upaya percepatan oleh Walikota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu. Salah satu yang menjadi fokus perhatian Walikota  perempuan pertama di Kota Semarang tersebut adalah Kali Babon.

Menurut perempuan yang akrab disapa Mbak Ita Kali Babon menjadi PR utama Pemkot Semarang dalam penanganan banjir. Dalam upaya menjaga lingkungan di sekitaran Kali Babon, ia menginginkan adanya pengelolaan dan pemberdayaan masyarakat.

“Masalah di kali Babon, kami tadi sudah menyampaikan untuk dikelola hulu DAS-nya, tadi masterplan-nya lebih ke pengelolaan DAS Sungai Serayu. Tapi sebenarnya kondisinya sama seperti DAS di Kabupaten Semarang. Sehingga harapannya adanya pengelolaan yang ada di atas, ditambah pemberdayaan masyarakat, sehingga diharapkan nanti bencana banjir itu terhindar di Kota Semarang,” ucap Mbak Ita dalam acara Diskusi di Gumaya Tower Hotel, Selasa (7/3/2023).

Diskusi tersebut bertema stakeholder meeting for the project for flood control master plan toward disaster risk reduction investment. Hadir beberapa narasumber yang memiliki kompetensi di bidangnya masing-masing seperti Imam Budidarmawan Prasodjo, Budi Santoso Wignyosoekarto dan juga dari JICA, Takashi Toyoda.

Kali Babon ini bersumber dari hulu. Ditambah lagi, kurangnya embung atau waduk untuk menahan air dari sungai Mluweh menuju Kali Pengkol membuat masalah banjir sulit teratasi.

“Permasalahannya ada di hulu, dan di hulu itu memang harus ditata. Memang ada satu waduk atau embung di Jratun, tapi itu masih kurang. Saya tadi mohon kalau bisa ada lagi bendung di dekat Sungai Mluweh. Karena Sungai Mluweh ini kan yang turun ke Kali Pengkol, Dinar,” imbuhnya.

“Tapi memang tahun 2023 belum bisa, diharapkan tahun 2024. Tapi sambil menunggu pembangunan DAS-nya di atas, diharapkan kita bisa mulai mengelola, karena yang penting ini kan mengelola lingkungan, tidak hanya infrastrukturnya. Kami akan melakukan pemberdayaan masyarakat untuk pengelolaan lingkungan di ujung perbatasan Kabupaten Semarang dengan Kota Semarang,” pungkasnya.

Editor : Iman Nurhayanto

Follow Berita iNews Jatenginfo di Google News Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut