SEMARANG, iNewsJatenginfo.id - Menurut anggota MPR RI dari FPDIP Agustina Wilujeng Pramestuti, SS, MM, Pancasila sudah semestinya dimasukkan sebagai filter penggunaan media sosial. Hal ini karena digitalisasi dalam semua lini kehidupan, selain memudahkan, juga membawa nilai-nilai baru. Nilai-nilai baru ini berwatak global, yang belum tentu cocok dengan karakter bangsa kita. Sehingga perlu saringan, filter, untuk mengasimilasikan nilai baru itu agar sesuai dengan jati diri bangsa. Dan filter itu ada dalam Empat Pilar Kebangsaan, terutama Pancasila.
"Pancasila bukan sebuah konsep abstrak. Sebagai ideologi, Pancasila sudah memiliki butir-butir operasional yang dapat diterapkan sebagai penyaring atau filter dalam penggunaan media sosial, seleksi informasi media sosial, dan tolok ukur penggunaan media sosial," kata dia.
Hal itu dikemukakan dalam Sosialisasi 4 Pilar Kebangsaan dengan makalah "Pancasila sebagai Filter dalam Penggunaan Media Sosial", Senin (5/12). Hadir sebagai pemateri, Ketua IJTI Jateng Dr Teguh Hadi Prayitno, dan Ketua KPID Jateng Aulia Mohammad.
Sosialisasi diikuti peserta dari organisasi kepemudaan, organisasi masyarakat, mahasiswa, influencer, dan aktivitas media.
Agustina menegaskan, media sosial memiliki keuntungan dari sisi waktu penyebaran tetapi juga banyak menimbulkan dampak negatif karena minim kurasi dan klarifikasi.
"Perangkat hukum sudah lengkap, perangkat jurnalistik sudah memadai, tetapi belum sempurna apabila tidak memasukkan Pancasila sebagai panduan operasional," ujarnya.
Informasi yang tersebar melalui media sosial tidak sepenuhnya selaras dengan kepentingan kebangsaan dan nasionalisme. Dalam konteks itu, Pancasila akan efektif diaplikasikan sebagai filter penggunaan dan jaring pengaman informasi.
"Bagaimana caranya? Indikator-indikator dalam butir-butir Pancasila dapat diterjemahkan atau dikonversikan ke dalam acuan operasional. Dengan demikian, filter pengaman itu benar-benar dapat diaplikasikan melalui berbagai metode dan teknologi," papar dia.
Editor : Iman Nurhayanto