get app
inews
Aa Read Next : Berita Magelang! Gunung Merapi Masih Berpotensi Keluarkan Awan Panas Guguran

Tahukah Anda? Ternyata Ini Alasan Pemerintah Menggencarkan Penggunaan Kompor Listrik

Sabtu, 24 September 2022 | 09:30 WIB
header img
Arifin Tasrif mengungkap alasan mengapa pemerintah gencarkan kompor listrik. Foto: Ist/iNewsTemanggung.id

JAKARTA, iNewsJatenginfo.id - Pemerintah terus menggencarkan penggunaan kompor listrik kepada masyarakat melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM). 

Menteri ESDM Arifin Tasrif akan memastikan program konversi gas melon alias LPG 3 kilogram menjadi kompor listrik dapat menyerap kelebihan pasokan (oversupply) listrik PT PLN (Persero).

Dia mengungkap jikalau kompor listrik tersebut digunakan untuk pelanggan PLN yang hingga saat ini mencapai 10 juta penerima, maka penggunaan tersebut dapat menyerap pasokan listri hingga 5 gigawatt (GW). 

"Harusnya demikian (dapat serap kelebihan pasokan listrik). Kalau kita pasang 10 juta (kompor listrik), itu bisa menyerap 5 giga watt ya," kata Arifin dilansir dari Okezone.com di kantor Kementerian ESDM, Jumat (23/9).

Target dari kampanye kompor tersebut rencananya pertama kali disalurkan kepada 300.000 Keluarga Penerima Manfaat (KPM) di tahun 2022.

Sementara itu, target penerima kompor listrik gratis di tahun 2023 dan selanjutnya hingga tahun 2025, ditargetkan mencapai 5 juta KPM.

Sehingga, total penerima di selama tahun 2022-2025 mencapai 15,3 juta KPM.

Arifin mengutarakan program konversi kompor listrik tersebut ditujukan kepada seluruh masyarakat pelanggan PLN, baik itu pelanggan yang terdaftar dalam Daftar Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) maupun non-DTKS.

Hal tersebut sebagai upaya pemerintah menyerap sebanyak-banyaknya kelebihan pasokan yang sedang dialami PLN, lantaran penerima kompor listrik akan mendapatkan tambahan daya agar mencukupi konsumsi rumah tangga.

"Memang yang sebetulnya bisa meng-absorb daya listrik tambahan dengan bayar itu ya menengah ke atas, dan menengah ke atas pada umumnya juga suka. Nah yang masyarakat bahwa dicoba beberapa yang paket percobaan itu suka atau enggak, kalau suka nanti kita lihat skemanya," jelasnya.

Editor : Iman Nurhayanto

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut