Pahami Non Biner, Istilah Gender Bukan Wanita atau Pria

Sementara itu dari dikutip dari Medical News Today, orang dengan identitas non-biner tidak mengkonseptualisasikan identitas gender dalam istilah biner (perempuan dan laki-laki). Orang tersebut mungkin masih memiliki perasaan yang kuat tentang jenis kelamin, hanya saja tidak mengindentifikasi dirinya sebagai perempuan maupun laki-laki.
Medicalnewstoday juga menyebutkan cara memanggil seorang non biner harus dicek terlebih dahulu sikap dan pola pikirnya. Cara memanggil seorang non biner adalah mereka (they/them), jangan memanggilnya dengan sebutan dia (she/he) dalam bahasa Inggris.
Dalam hal ini anda harus berhati-hati ketika memanggil seorang non biner, sebab apabila menggunakan kata memanggil yang salah akan membuat dia/mereka marah. Tindakan ini disebut misgendering.
Istilah gender non-biner sendiri juga dikenal dengan istilah-istilah lainnya, seperti agender, bigender, genderfluid, off the binary, androgynus, boi, butch, hingga gender neutral. Semua merujuk pada definisinya masing-masing, sehingga secara spesifik mungkin terdapat perbedaan pemahaman.
Non-biner bukan hal baru
Orang yang mengakui dirinya sebagai non-biner bukan semata-mata mengikuti tren terbaru atau dia bingung dengan identitas gendernya . Identitas non-biner sejatinya telah diakui selama ribuan tahun oleh budaya dan masyarakat di seluruh dunia.
Menurut Human Right Campaign, non-biner yang diakui Demi Lovato adalah kondisi di mana seseorang tidak mengidentifikasi dirinya hanya sebagai pria atau perempuan.
Artinya, mereka yang melela (coming out) sebagai non-biner dapat mengidentifikasi dirinya sebagai laki-laki, perempuan, di antara dua jenis kelamin tersebut, atau bukan bagian dari kategori jenis kelamin sama sekali.
Editor : Iman Nurhayanto