KUALA LUMPUR, iNewsJatenginfo.id – Pakar sepak bola ASEAN Steve Darby sebut Indonesia mustahil tinggalkan AFF. Dia punya alasan kuat di balik komentar tersebut.
Timnas Indonesia dikabarkan akan hengkang dari AFF dan bergabung dengan Federasi Sepakbola Asia Timur (EAFF), setelah merasa dirugikan di turnamen Piala AFF U-19 2022.
Rival Indonesia yakni Thailand dan Vietnam diduga main mata untuk lolos dari fase Grup A sekligus menyingkirkan Ronaldo Kwateh dan kawan-kawan. PSSI sudah melayangkan protes ke AFF, tapi hingga kini belum ada tanggapan.
Karena itu, Timnas Indonesia kencang didesak untuk pindah induk federasi ke Asia Timur, atau EAFF. Menanggapi hal tersebut, Darby memberikan kritik keras kepada PSSI.
"Federasi Sepak Bola Indonesia (PSSI) hanya bertingkah 'seperti anak kecil'. AFF tidak akan membiarkan mereka pergi dan akan sulit bagi EAFF untuk menerima mereka. Mengapa PSSI harus melakukan ini karena pertandingan antara Vietnam U19 dan Thailand U19?,” kata Darby dilansir dari Soha VN, Sabtu (23/7).
“Saya pikir ini (PSSI bergabung dengan EAFF) akan segera hilang karena saya tidak berpikir EAFF ingin Indonesia bergabung. Selain itu, kasus lain yang perlu dipikirkan adalah politisi di ASEAN akan turun tangan jika masalah ini terlalu jauh,” sambungnya.
Lebih lanjut, Darby juga menganggap apa yang dilakukan oleh Vietnam dan Thailand dalam laga terakhir di fase grup Piala AFF U-19 2022 adalah hal yang wajar.
Menurutnya, kedua tim memang sama-sama mencari peruntungan demi melaju ke babak selanjutnya.
"Apa yang dilakukan Vietnam dan Thailand dalam pertandingan Piala AFF U-19 2022 adalah sepak bola yang legal, tidak ada aturan yang dilanggar. Semua tim telah mengetahui aturannya sebelum memasuki turnamen. dan jelas tidak boleh keberatan jika terjadi kesalahan,” ujar Darby.
“Dalam konteks bahwa Vietnam dan Thailand telah mengamankan tiket mereka dan telah melakukan apa yang harus mereka lakukan, adalah naif untuk mengambil risiko melakukan hal lain karena kesalahan dapat merugikan salah satu dari mereka,” pungkasnya.
Editor : Iman Nurhayanto