SEMARANG, iNewsJatenginfo.id – Kulit bawang merah merupakan limbah rumah yang terkadang sering disepelekan dan hingga akhirnya berakhir kedalam tempat sampah.
Namun dibalik kulit bawang yang sering dianggap sebagai limbah, kulit bawang merah memiliki senyawa acetogenin yakni senyawa yang mana dapat mematikan serangga dan hama dalam waktu yang sangat singkat.
Selain berpotensi membunuh serangga dan hama, pestisida alami ini dapat menghilangkan serangan ulat dan jamur yang mana sering menghambat pertumbuhan tanaman.
Manfaat lainnya pestisida alami ini juga dapat menyuburkan bagi tumbuhan sehingga dapat menghasil bunga dan buah yang berlimpah.
Setelah mengetahui manfaat penggunaan pestisida alami yang terbuat kulit bawang merah, berikut alat dan bahan pembuatan, cara pembuatan, serta cara penggunaan yang baik dan benar pada pestisida alami.
1. Alat & Bahan yang dibutuhkan
- Kulit bawang merah
- Saringan
- Air secukupnya
- Botol kaca atau plastik
- Alat penyemprot
2. Cara Pembuatan Pestisida alami
- Pertama, masukkan kulit bawang merah kedalam botol hingga memenuhi seperempat botol kaca atau plastik yang sudah tersedia.
- Kedua, tambahkan air kedalam botol yang sudah terisi dengan kulit bawang, lalu kocok dan diamkan selama dua hari.
- Langkah terakhir, saring air kulit bawang merah yang sudah terendam selama dua hari, pindahkan kedalam alat penyemptotan dan air siap digunakan.
3. Cara penggunaan pestisida alami yang baik dan benar
- Semprotkan pada bagian permukaan dan bawah permukaan daun lalu batang tumbuhan yang terkena hama, serangga, jamur, atau ulat.
- Penggunaan pestisida alami ini dapat disesuaikan dengan tingkat keparahan atau banyaknya hama yang mengganggu pertumbuhan tanaman. Maksimal tiga kali dalam seminggu untuk jumlah hama yang banyak dan minimal satu kali dalam seminggu.
- Selalu memperhatikan kesehatan dan perkembangan pada pertumbuhan tanaman anda.
Penggunaan pestisida alami ini juga merupakan gerakan untuk lebih memperhatikan terkait pestisida yang ramah lingkungan, aman, mudah, dan pastinya terjangkau.
Editor : Iman Nurhayanto