BANJARNEGARA, iNewsJatenginfo.id – Darmin (59), warga Desa Pagentan Banjarnegara tak kuasa menahan tangis bahagia begitu ia bisa berangkat haji tahun ini.
Dia mengaku bersyukur bisa menjadi tamu Allah.
Butuh perjuangan keras bagi Darmin untuk mewujudkan impiannya berangkat ke Tanah Suci.
Darmin yang bekerja sebagai kuli panggul ini dengan sabar menabung uang receh selama puluhan tahun.
Sudah sejak kecil, tepatnya pada usia 13 tahun Darmin menjadi kuli panggul pasar. Dia bekerja dengan keliling dari pasar ke pasar untuk menawarkan jasa menggendong dan memikul barang belanjaan serta dagangan dari para penjual sayur.
Mulai tahun 1980, Darmin mendapat upah Rp50 perak untuk sekali pikul hingga saat ini.
“Rata-rata Rp5.000 hingga Rp10.000 untuk sekali pikulnya. Dengan keliling dari pasar ke pasar harian rata-rata saya mendapatkan uang Rp50.000,” ujar Darmin, Jumat (10/6).
Siapa sangka dari hasil bayaran jasa kuli panggul yang dikumpulkan lebih dari 20 tahun, Darmin berhasil mewujudkan mimpinya untuk berangkat ke Tanah Suci tahun ini.
Niatan ingin menjadi tamu Allah sudah terbesit sejak 20 tahun lalu. Selama itu pula Darmin menabung hingga bisa untuk mendaftar berhaji.
Kondisinya dengan penuh keterbatasan tak menghalangi niatan untuk menjalani ibadah haji di tanah suci.
Terkabulnya doa untuk berangkat berhaji tahun ini menjadi hadiah yang tak terkira bagi Darmin dan keluarganya.
Tangis haru kebahagiaan pun pecah saat Kemenag mengumumkan dirinya berangkat haji di tahun ini.
Darmin tak kuasa menahan tangis selain karena bahagia juga sekaligus sedih karena sang istri belum bisa berangkat bersamanya.
Istri Darmin belum mendaftar karena belum siap untuk berangkat. Meski sebelumnya biaya telah di siapkan oleh Darmin.
Darmin akan berangkat tanggal 24 Juni mendatang dan tergabung dalam kloter 31 Embarkasi Solo.
Editor : Iman Nurhayanto
Artikel Terkait