BREBES, iNewsJatenginfo.id - Ratusan hektare tanaman bawang merah di Kabupaten Brebes gagal panen akibat cuaca buruk. Akibatnya, para petani harus menanggung kerugian puluhan juta rupiah.
Petani gagal panen antara lain terjadi di Desa Banjar Anyar, Kecamatan Brebes. Hamparan tanaman bawang merah tampak menguning hingga daun dan umbi membusuk.
Intensitas hujan yang tinggi mengakibatkan tanaman rentan terkena hama ulat. Akibatnya tanaman yang berumur 30-40 hari tidak tumbuh maksimal.
“Saya sudah dua kali gagal panen sejak awal tahun lalu. Saat tanaman mulai menguning, tidak ada lagi cara untuk menanggulangi,” kata salah satu petani bawang, Sunito, Kamis (9/6).
Akibatnya, dirinya rugi Rp50 juta untuk luas lahan ¼ hektare, yakni untuk membeli bibit, pupuk, obat-obatan, dan ongkos tenaga kerja.
Dengan hasil panen seperti ini, dirinya hanya bisa menjual bawang merah Rp7.000 per kilogram ke tengkulak. Padahal jika panen bagus, bisa dijual Rp15.000 hinngga Rp20.000 per kilogram.
Sebagai akibat banyaknya petani yang gagal panen, harga bawang merah di pasaran meroket Rp40.000 hingga Rp50.000. Sejumlah petani lainnya memilih panen dini di tengah mahalnya harga bawang merah.
“Tanaman bawang merah yang biasa dipanen pada umur 60 hari, terpaksa dipanen pada umur 45 hari,” kata petani lainnya, Iin Pungkasan.
Dirinya berharap bawang merah hasil panen bisa dijual Rp20.000 per kilogram setelah dikeringkan, meski bawang merah hasil panen berukuran kecil.
Saat ini sebagian petani bawang merah mulai memasuki musim tanam ketiga. Para petani berharap pemerintah bisa menstabilkan harga bawang merah saat panen raya mendatang.
Mereka juga berharap harga pupuk bisa dijangkau petani.
Editor : Iman Nurhayanto
Artikel Terkait