Laporan itu menduga karena Hunter Biden secara terbuka mengakui bahwa dia berjuang dengan kecanduan narkoba pada beberapa kesempatan, pihak berwenang AS tidak dapat memberinya izin untuk membawa senjata api.
The New York Post mencatat bahwa video terbaru yang menampilkan Hunter Biden telah muncul pada saat AS terguncang dari serangkaian penembakan massal yang menewaskan sedikitnya 15 orang dan 61 orang terluka di seluruh negeri.
Menanggapi kasus kekerasan senjata terbaru, Presiden Joe Biden pada Kamis lalu meminta Kongres untuk meloloskan peraturan kontrol senjata baru serta untuk melarang senapan serbu dan magazine berkapasitas tinggi.
Dalam pidatonya yang disiarkan televisi, Biden, antara lain, berpendapat bahwa “Amandemen Kedua, seperti semua hak lainnya, tidak mutlak.”
Senator Partai Republik, Ron Johnson, mengecam apa yang dia sebut kemunafikan Biden.
“Sebelum mengusulkan atau mengesahkan undang-undang senjata federal baru, pemerintahan Biden harus menegakkan undang-undang yang ada, terlepas dari siapa yang melanggarnya, bahkan jika orang itu adalah putra presiden,” katanya.
Dia menambahkan bahwa suratnya kepada Secret Service, FBI dan ATF atas insiden yang melibatkan senjata Hunter Biden yang dibuang ke tempat sampah di belakang toko kelontong tidak menghasilkan tanggapan yang berarti.
“Tidak mengherankan,” ucap Johnson, seperti dikutip Russia Today, Selasa (7/6/2022).
Editor : Sazili MustofaEditor Jakarta
Artikel Terkait