Sejumlah Sapi di Tegal Positif PMK, Dinas KPTan Kehabisan Obat Pencegahan Virus

Petra Akbar
Petugas saat memberi obat pada sapi untuk mencegah wabah PMK. Foto: Petra Akbar

SLAWI, iNewsJatenginfo.id - Data dari Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (KPTan) Kabupaten Tegal ada 17 ekor sapi terinfeksi virus Penyakit Mulut dan Kuku (PMK).

 Meski belasan sapi tersebut telah mendapatkan perawatan intensif dari dinas terkait, namun Dinas KPTan kehabisan obat pencegahan virus.

Kabid Peternakan dan Kesehatan Hewan Dinas KPTan Kabupaten Tegal, Sugiyanto saat dikonfirmasi mengatakan, belasan sapi yang terinfeksi virus PMK kini kondisinya sudah membaik usai dilakukan penanganan. 

"Namun untuk saat ini, kita kehabisan stok obat untuk mencegah penyebaran virus pada hewan ternak di Kabupaten Tegal," ujarnya, Selasa (31/05).

Sejak merebaknya virus PMK di sejumlah daerah di Indonesia, salah satunya di Jawa Timur, pihaknya telah melakukan sosialisasi dan pengecekan ternak sejak beberapa bulan lalu. 

Saat pengecekan di sejumlah peternakan besar, tidak ditemukan adanya ternak yang terindikasi virus PMK. 

Namun, Sugiyanto menyebut, peternak kecil dan warga yang akan berkurban, mengambil sapi dari sejumlah pasar hewan di wilayah tetangga, itu yang menyebabkan virus PMK masuk ke Kabupaten Tegal. 

“Para peternak kecil ini mengambil sapi dari wilayah Brebes dan Pemalang yang sudah terindikasi PMK. Saat membeli memang belum kelihatan, tapi setelah dirawat 2 hingga 3 hari baru kelihatan karena masa inkubasi virus ini sekitar 14 hari,” ungkapnya.

Menurutnya, hingga saat ini, sudah 17 ekor sapi yang ditemukan positif PMK. 

Diantaranya di wilayah Dukuhturi sebanyak 7 ekor dan wilayah Margasari sebanyak 10 ekor. Tapi, dari jumlah itu ada sekitar 280 ekor yang suspek PMK. 

Kondisi ini dikarenakan sapi-sapi tersebut satu kandang dengan ternak yang positif PMK. 

“Tapi sekarang Kondisinya sudah membaik. Kami telah memberikan obat dan disinfektan. Namun saat ini obat-obatan sudah habis karena anggarannya terbatas,” ujarnya.

Sejak merebaknya virus PMK, permintaan obat-obatan dari peternak cukup banyak. Namun stok obat-obatan di dinas telah habis. terkait hal itu, pihaknya telah mengajukan anggaran tambahan untuk membeli obat-obatan. 

"Selain itu, kami juga mengajukan ke Pemprov Jateng dan Pemerintah Pusat untuk bantuan obat-obatan. Kami utamakan bantuan untuk peternak kecil, dan peternak besar rata-rata sudah mengantisipasi dengan penyediaan obat dan disinfektan,” tandasnya.

Editor : Iman Nurhayanto

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network