MAGELANG, iNewsJatenginfo.id – Ada yang unik dan menarik dalam turnamen sepak bola di Desa Wringin Putih, Kecamatan Borobudur, Kabupaten Magelang.
Di desa tersebut digelar Liga Pisang, di mana pemain hingga wasit menggunakan aksesoris baju dari tanaman pohon pisang.
Tak hanya itu perangkat pertandingan mulai bola dari kulit pisang, gawang dan jala dari pohon pinang. Bahkan bendera hakim garis juga dari daun pisang yang dikeringkan.
Liga Pisang ini merupakan permainan tradisional zaman dahulu yang dihidupkan kembali oleh eksotika desa bekerja sama dengan Direktorat Kepercayan terhadap Tuhan YME dan masyarakat adat serta Dirjen Kebudayaan Kekemdikbud Ristek.
“Festival liga pisang ini sebagai wujud nyata pemberdayaan masyarakat melalui generasi muda, main bola bersama,” kata Direktur Kepercayaan Terhadap Tuhan YME dan Masyarakat Adat Kemendikbud, Sjamsul Hadi, Minggu (29/5).
“Sehingga sportivitas anak-anak di sini terwujud. Rasa cinta terhadap permainan olah raga anak-anak dan permainan tradisional bisa terwujud bersama,” katanya.
Sementara itu menurut salah satu perserta liga pisang mengaku senang meski baru pertama kali main liga pisang.
“Saya senang bisa bermain dengan banyak tim yang berbeda dan tentunya dapat menambah ilmu dan menbah banyak teman,” kata Rafii.
Diharapkan dengan kembalinya liga pisang ini dapat melestarikan permainan tradisional dan tentunya menjadikan tontonan wisata di sekitar kawasa wisata Candi Borobudur.
Editor : Iman Nurhayanto
Artikel Terkait
