GROBOGAN, iNewsJatenginfo.id - Dusun Batok, Desa Bago, Kecamatan Kradenan, Kabupaten Grobogan ini memiliki keunikan yang tidak lazim layaknya sebuah dusun lainnya.
Jika dilihat dari jauh, bentuk dusun tersebut layaknya seperti dua buah batok kelapa yang tengkurap.
Selain itu jumlah rumah serta kepala keluarga kabarnya tidak bisa bertambah dan berkurang sejak jaman nenek moyang dulu hingga sekarang yakni hanya sepuluh rumah dan kepala keluarga (KK).
Dusun Batok merupakan sebuah pedusunan yang lokasinya berada di atas bukit yang terpencil. Untuk bisa memasuki Dusun Batok harus melewati jalan yang sempit dan penuh bebatuan.
Jika hujan turun, kondisi jalan di sepanjang dusun akan menjadi licin sehingga harus berjalan ekstra hati-hati. Menurut cerita warga asli Dusun Batok, jumlah rumah dan kepala keluarga sejak zaman nenek moyang hingga sekarang hanya sepuluh rumah dan KK saja.
Marjuki, salah satu warga yang sudah puluhan tahun tinggal di Dusun Batok tidak mengetahui pasti sejarah terkait keunikan yang terjadi di dusunnya.
“Saya hanya mendengar sedikit cerita dari orang tua bahwa dusun ini dinamakan Dusun Batok karena terlihat seperti dua batok kepala yang tengkurap jika dilihat dari kejauhan,” katanya, Minggu (29/5).
“Jumlah kepala keluarga serta bangunan rumah yang ada di dalam dusun ini ibaratnya hanya isi batok kepala yang tengkurap itu saja tidak bisa bertambah atau berkurang,” kata Marjuki.
Editor : Iman Nurhayanto
Artikel Terkait